RiauEksis.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadlathul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj membebaskan warga NU untuk mendukung calon presiden atau wakil presiden manapun di Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
Pernyataan Said tersebut menanggapi kunjungan bakal calon presiden Prabowo Subianto ke sejumlah pesantren NU di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Gini masalah dukung-mendukung partai yang mendukungnya kan, kalau massa NU ya silakan sesuai partai masing-masing," terang Said di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/9).
Selain itu terkait isu diajaknya Yenny Wahid, putri Presiden Republik Indonesia Ke-4 Abdurahman Wahid diajak masuk sebagai tim sukses Prabowo-Sandiaga, Said tidak ambil pusing.
Ia menyatakan tidak masalah apabila Yenny memutuskan untuk mendukung kubu Prabowo-Sandi secara pribadi.
"Secara pribadi boleh," terang Said singkat.
"NU itu sebenarnya organisasi keagamaan kemasyaralatan tidak bisa untuk mendukung itu ada warga NU sialkan mau milih bebas mau nilih sesuai nuraninya masing-masing," terangnya.
Menurut dia diterimanya Prabowo oleh para kiai di sejumlah pondok pesantren adalah merupakan bagian dari akhlak atau adab menerima tamu dan tidak ada kaitannya dengan dukungan politik.
NU dan pesantren-pesantren, kata Said, menerima siapapun yang hendak berkunjung atau bersilaturahmi. Menurut dia menerima tamu adalah tanda seseorang bertakwa pada Tuhan.
"Bukan berarti sikap politik itu akhlak kiai. Akhlaknya kiai, siapapun datang ke sini saya terima, Yahudi pun saya terima," ujar Said.
Sementara itu, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zainy mengatakan warga NU sudah cerdas dalam memilih. Terkait dukungan, menurut dia NU bukanlah partai politik yang bisa mendukung salah satu pasangan calon secara formal.
"NU ini organisasi kemasyarakatan dan keagamaan bukan partai politik. Jadi kalau ditanya soal dukungan politik secara resmi tentunya NU bukan parpol, tapi kalau dukungan secara informal dalam satu kegiatan yg bersifat kultural ya warga NU sudah cerdas untuk memilih pemimpinnya," ujar dia.
Beberapa waktu lalu, Rabu (8/8), Ketua bidang hukum PBNU Robikin Emhas menyatakan warga nahdliyin tak memiliki tanggung jawab moral untuk memenangkan Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019 bila calon wakil presiden yang dipilih Jokowi bukan berasal dari kalangan NU.
Prabowo melakukan kunjungan ke Jatim pada 6 September 2018 lalu. Pada kunjungannya itu, Prabowo melakukan ziarah ke makam beberapa pendiri organisasi Nahdlatul Ulama di Kabupaten Jombang dan Bangkalan, Jawa Timur.
Selain itu, ia juga menyambangi pondok pesantren Tebuireng dan Tambak Beras yang berada di Jombang. ****(ptr)