RiauEksis.com - Anton Tabah Digdoyo, Ketua Penanggulangan Penodaan Agama, menyesalkan dan kecewa atas sikap Tuan Guru Bajang (TGB), Gubernur NTB yang tiba-tiba mendukung Joko Widodo (Jokowi) untuk 2 periode memimpin Indonesia. Padahal TGB termasuk yang dipilih jutaan umat anggota Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk menjadi satu di antara capres atau cawapres yang akan melawan capres petahana di Pilpres 2019.
"Kalau kita cerdas amati maka TGB bukan tiba - tiba dukung Jokowi. Tapi TGB diseting dengan matang. Apalagi TGB memang pendukung Jokowi sejak dulu," kata Anton kepada Harian Terbit, Kamis (5/7/2018).
Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat ini menuturkan, TGB dibesut halus oleh rejim Jokowi dengan pencitraan hafal Al Quran. Hal itu dilakukan agar rakyat Indonesia simpatik. Apalagi disaat yang tepat ketika elektabilitas Jokowi terus buruk. Sehingga TGB tiba-tiba mendukung Jokowi untuk memimpin Indonesia 2 periode. TGB dipasang untuk mengatrol Jokowi yang semakin terpuruk.
"Lihat Pilkada serentak 27 Juni yang lalu kubu Jokowi rontok hancur mumur," tegasnya.
Anton menuturkan, ia sudah mengingatkan tentang TGB sejak 3-4 bulan yang lalu kenapa harus memilih TGB sebagai capres atau cawapres perwakilan umat Islam. Karena jika memilih TGB karena hafidz Al Quran maka Ahmad Heryawan (Aher) Gubernur Jawa Barat juga hafidz Al Quran. Sehingga lebih teruji karena mampu memimpin provinsi terbesar di Indonesia dengan penduduk lebih dari 40 juta jiwa.
"Aher istiqomah dan bukan kutu loncat. Sehingga Aher lebih pas untuk jadi capres atau cawapres," paparnya.
Sementara TGB, sambung Anton, hanya memimpin provinsi kecil dengan jumlah penduduknya sekitar 4 juta jiwa. Bahkan laporan dari berbagai media lebih 50% warga NTB kurang gizi dan konon ada masalah terindikasi korupsi. Kegiatan TGB juga mencurigakan karena selalu diblow up oleh media yang pro rezim. Diduga yang dilakukan TGB merupakan taktik pencitraan guna mendukung Jokowi.
"Ternyata analogi tersebut kini menjadi kenyataan," paparnya.
Anton mempertanyakan dengan TGB yang kabarnya hafal Al Quran tapi malah mendukung dan membela pembela penista Al Quran. Hal tersebut menunjukan bahwa hafal Al Quran belum tentu faham Al Quran. Ingat Snoke Horgronye juga hafal Al Quran. Selain itu pandai agama juga belum tentu faham agama. Oleh karenanya iman taqwa seseorg tergantung bagaimana pemahaman pada Al Quran.
"Karena itu doa yang diajarkan Nabi Muhamad SAW Ya Allah fahamkanlah kami pada agama Mu bukan pintarkan pad agama Mu. Pembela penista Al Quran itu dalam Al Quran hanya dua golongan. Jika tidak kafir ya munafik. Mosok orang seperti itu kita dukung?," tanya Anton yang mantan jenderal polisi.
Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin menegaskan, PA 212 telah mencoret nama TGB dari daftar capres dan cawapres yang rekomendasi PA 212. "Akan kami coret kalau memang dia positif mendukung Jokowi. Karena buat kami itu harga mati untuk tidak mendukung Jokowi," kata Novel Bamukmin. ****(ptr)