Tokyo (RiauEksis.Com) - Pasca perang dunia II, untuk pertama kalinya Pemerintah Jepang akan mengirim kapal induknya yang mampu mengangkut 28 helikopter ke wilayah sengketa di perairan Laut Cina Selatan.

Kapal perang terbesar milik Jepang ini bernama Izumo. Kapal ini memiliki bobot 27 ribu ton. Kapal ini juga dilengkapi dengan kemampuan perang bawah air (ASW), dan dilengkapi persenjataan canggih untuk melakukan penyerangan maupun pertahanan.

Menurut rencana kapal seharga 14 triliun lebih itu akan mengunjungi sejumlah negara seperti Indonesia, Srilanka, dan Filipina.

Izumo juga dijadwalkan mengikuti latihan militer bersama militer AS dan India pada Juli 2017 sebelum kembali ke Jepang pada Agustus 2017.

"Pelayaran ini untuk menguji kemampuan kapal dalam menjalani misi yang lama," kata sebuah sumber yang enggan disebut jatidirinya.

Jepang sendiri sejauh ini tidak memiliki klaim teritorial di Laut Cina Selatan. Namun negeri matahari terbit tersebut memiliki sengketa perbatasan laut di wilayah timur dengan Cina.

Selama ini Laut Cina Selatan menjadi wilayah sengketa Cina dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk AS.

Klaim sepihak Cina itu telah menuai ketegangan hingga beberapa negara meningkatkan anggaran militernya. Bahkan AS sendiri harus melakukan patroli laut secara rutin di wilayah tersebut.

Laut Cina Selatan menjadi sengketa sejumlah negara lantaran wilayah ini memiliki hasil alam berupa ikan dan tambang minyak yang melipah.

Bahkan nilainya dikabarkan mencapai 5 triliun dolar AS. Wilayah ini juga cukup strategis bagi alur pelayaran kapal niaga yang cukup sibuk. (re)