Ramallah (RiauEksis.Com) - Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al Malki mengatakan draft yang dikirim ke Dewan Keamanan PBB sebagian besar dirancang Perancis untuk mengakhiri pendudukan Israel dari wilayah Palestina.

"Draft yang akan disajikan hari ini adalah rancangan Perancis berdasarkan pengamatan dan keputusan Palestina," kata Malki kepada AFP, pada Rabu (17/12).

"Ini akan disampaikan kepada Dewan Keamanan dan bisa dilakukan pemungutan suara 24 jam ke depan," sambungnya.

Ia menambahkan pemungutan suara dapat terjadi jika anggota Dewan Keamanan meminta untuk melakukan hal tersebut.

Sehari sebelumnya, Malki bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius bersama dengan Sekjen Liga Arab Nabil al Arabi untuk membahas rancangan resolusi.

Belum begitu jelas, apakah Palestina bersikeras menetapkan tenggat waktu dua tahun bagi Israel untuk mengakhiri pendudukannya atau tidak. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa sudah waktunya untuk mempercepat proses mengakui negara Palestina.

Fabius sebelumnya bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, serta wakil Inggris dan Jerman. Kerry telah berjanji untuk memveto resolusi Palestina dengan alasan bahwa tidak ada yang harus dikenakan pada Israel tanpa diskusi bilateral.

Sebuah pengadilan Eropa pada hari Rabu telah memerintahkan untuk menghapus Hamas dari daftar organisasi teroris Uni Eropa. (rec)