Senin, 31/08/20
 
Warga Diminta Selalu Waspada
Aktivitas Gempa di Sumbar Semakin Meningkat

wan | Nasional
Minggu, 30/04/2017 - 18:19:22 WIB

TERKAIT:
   
 
PADANG (riaueksis.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat di provinsi ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana gempa, karena aktivitas kegempaan di 
daerah itu meningkat sejak sebulan terakhir.

"Selama April 2017 terjadi 42 kali gempa di wilayah sekitar Sumbar meski sebagian besar tidak dirasakan karena kekuatannya di bawah 5 Skala Richter (SR)," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono di Padang, Ahad (30/4).

Menurutnya dari 42 gempa yang terjadi, ada tiga kali yang getarannya cukup dirasakan masyarakat yaitu pada 10 April 2017 pukul 20.23 WIB dengan kekuatan 3,6 SR dirasakan di Agam, pukul 22.46 WIB dengan kekuatan 3,7 SR dirasakan di Padang.

Kemudian pada 21 April 2017 pukul 11.00 WIB dengan kekuatan 5,3 SR dirasakan di Tua Pejat, Mentawai dan di Pariaman.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil analisa yang terjadi di Sumbar gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas subduksi, aktivitas sesar Mentawai dan aktitivitas sesar Sumatera. 

"Yang perlu mendapatkan perhatian dari kejadian gempa pada periode April 2017 ini adalah meningkatnya aktivitas kegempaan di laut sebelah Barat Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu 15 kali gempa," kata dia.

Hal itu disebabkan setiap kali kejadian gempa besar atau yang disebut gempa utama (mainshock), seringkali diikuti oleh gempa susulan (aftershock) yang frekuensi dan kekuatannya menurun.

Tapi ada juga istilah gempa bumi pendahuluan atau sering disebut "foreshock" yaitu gempa yang terjadi sebelum terjadinya gempa besar, meski tidak selalu terjadi seperti itu. "Kita tidak tahu 

apakah gempa yang meningkat periode April ini di Pesisir Selatan adalah gempa susulan atau gempa pendahuluan," ujar dia.

Namun sesuai catatan BMKG menurutnya pada 2 Juni 2016 di wilayah Pesisir Selatan memang terjadi gempa dengan kekuatan 6,5 SR yang menyebabkan kerusakan ratusan bangunan.

Rahmat mengatakan di provinsi ini terdapat tiga sumber ancaman gempa bumi yaitu sesar Sumatera, Sesar Mentawai dan Subduksi lempeng di Samudera Hindia sebelah Barat Pulau Sumatera. Karena itu masyarakat harus terus waspada, karena gempa tidak bisa diprediksi 
datangnya. Sumbar merupakan salah satu daerah yang memiliki ancaman bencana yang beragam, salah satunya gempa dan tsunami.

Pada 2009, gempa bumi besar menghancurkan infrastruktur provinsi tersebut. Bahkan, kantor gubernur yang rusak parah akibat gempa 2009 itu, baru bisa digunakan kembali pada 2017. (wan)


Dikutip dari: republika.co.id





Berita Lainnya :
 
  • Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved