Senin, 31/08/20
 
JK: Hutan Rusak Bukan Karena Kita, Tapi Karena Orang Asing

Ditma | Nasional
Rabu, 30/11/2016 - 16:09:59 WIB

TERKAIT:
   
 
JAKARTA, Riaueksis.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bicara soal kerusakan hutan di Indonesia. JK menilai, hutan di Indonesia rusak karena pihak asing, bukan semata kesalahan orang Indonesia.

Sekitar tahun 1950an, luas hutan Indonesia masih sekitar 160 juta hektare dengan jumlah penduduk sekitar 90 juta jiwa. Kini, jumlah penduduk terus meningkat, dan luas hutan terus berkurang hingga 50 persen, katanya.

"Karena itulah, maka solusi harus dilihat sebabnya. Dan apa hubungannya dengan itu. Karena itu, dibicarakan di sini, pasti tujuannya bagaimana kita kembali punya hutan katakanlah Rp 160 juta Ha, Rp 100 juta Ha saja lagi dan dipertahankan sustainable," sebut JK saat meresmikan Kongres Kehutanan Indonesia di Grand Sahid Jaya Hotel, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (30/11/2016), dilansir dari detikcom.

Di katakan JK, masalah berkurangnya hutan tersebut bukan semata-mata karena masyarakat Indonesia. Namun, pihak asing berperan besar dalam masalah tersebut.

"Yang terjadi di sini bukan hanya masalah kita. Yang rusak hutan kita orang asing,", tegas JK.

JK sendiri mengaku sudah menyampaikan masalah ini di forum internasional. Di hadapan negara asing JK 'menunjuk hidung' mereka sebagai biang berkurangnya luas hutan di Indonesia.

"Dalam suatu pertemuan di New York, saya marahi mereka semua yang menuduh Indonesia tidak mengelola hutan tropisnya. Karena Kita dianggap, bukan dianggap, kita di dunia ini hanya tiga hutan tropis yang besar, yang dirusak kita. Padahal yang merusak mereka," kata JK.


Untuk itu, JK mengatakan, dalam proses restorasi lahan gambut, harus menggunakan dana bantuan dari negara lain. Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan Badan Layanan Umum (BLU) Badan Restorasi Gambut untuk menampung dana-dana tersebut.

"Karena itulah saya mengatakan dalam proses restorasi gambut tidak boleh pakai APBN, tapi harus dunia yang membayar. Karena dia yang merusaknya," ucapk JK.

"Dalam seminar konferensi besar di Tokyo saya bicara, tiba-tiba ada penanya. 'Di Indonesia punya forest tapi rusak, harus diperbaiki'. Saya marah di muka seribu orang. Saya bilang ini kursi, ini pintu, ini jendela dari negeri saya, kau yang ambil, bayar 5 dollar, kau bawa di sini kau jual 100 dollar. Yang Indonesia punya perusahaan senang-senang dapat 5 dollar. Ada Mitsubishi dari Jepang, Hyundai dan lain-lain, habisi kita punya. Tinggal saya bilang, Anda harus bayar tapi kalau tidak kita potong semua hutan biar dunia kepanasan. Karena itulah. Dunia harus tanggung jawab," tambah JK.

JK juga menyinggung soal keluhan negara tetangga akibat kabut asap hasil pembakaran hutan dan lahan di Indonesia.

"Sama kalau orang Malaysia, Singapura, marah-marah karena kebakaran hutan. Ya, you enak saja, emangnya kita tidak merasa? Kia lebih hebat rasanya. Kedua, kalau anda dapat udara segar dari Sumatera, Kalimantan tidak pernah bilang terimakasih. Jadi kalau anda dapat asap saya juga tidak pernah minta maaf, ngapain?! Kalau you tiap bulan terimakasih, saya juga tiap bulan minta maaf juga. 

Tapi bukan hanya terimakasih, mesti bayar juga kau peliharanya. Inilah dunia. Dunia harus membayar semua. Jangan selalu menyalahkan Indonesia.

 Saya tidak pernah ingin disalahkan, walaupun kita salah juga kenapa kita kasih izin banyak-banyak," ujar JK. (deR)





Berita Lainnya :
 
  • Semangat Berbagi PHR, Wujud Syukur atas Keberhasilan Tajak Sumur Eksplorasi Pinang East
  • Ini Pesan Kapolda Riau Saat Safari Ramadhan di Masjid Muthmainnah
  • Bupati Kasmarni Khatam Bersama Para Santri Penghafal Qur'an
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
  • Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Bersama Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gerebek Rumah di Pangeran Hidayat Pekanbaru, Puluhan Butir Pil Extasi di Amankan
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
  • PT SPR Serahkan Laporan Tahunan Tatakelola Informasi Publik ke KI Riau
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved