Senin, 31/08/20
 
Pada November-Desember 2016, Masyarakat Sumbar Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

an | Nasional
Selasa, 25/10/2016 - 20:11:38 WIB
ilustrasi
TERKAIT:
   
 
Pariaman (RiauEksis.Com) - pada bulan November-Desember 2016 nanti, masyarakat di Provinsi
Sumatera Barat (Sumbar) diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Memangnya kenapa?

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sicincin, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, memprediksi puncak musim penghujan di provinsi itu terjadi pada November hingga Desember 2016. Masyarakat diimbau lebih meningkatkan kewaspadaan
terkait dampak kondisi tersebut seperti banjir dan longsor.

"Kalau secara nasional, prediksi puncak musim penghujan itu jatuh pada Januari hingga Februari 2017," kata Kepala BMKG Sicincin, Heron Tarigan di Pariaman, Selasa (25/10).

Meskipun demikian, sebut dia perkiraan tersebut bisa saja berubah mengingat keadaan iklim dan cuaca yang tidak menentu. Oleh sebab itu pihaknya meminta dan mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama yang berada di wilayah Pesisir Pantai Barat Sumbar, agar lebih
meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi tersebut.

"Selain masyarakat yang berdomisili di wilayah pesisir, masyarakat yang menetap di daerah pegunungan dan perbukitan juga diimbau turut waspada. Karena akibat musim penghujan dengan intensitas tinggi bahaya longsor bisa saja menimpa pemukiman," jelasnya.

Ia juga memprediksi tingkat intensitas hujan pada dua bulan tersebut, berada pada tataran normal dan di bawah normal.

Terkait perubahan cuaca yang berubah-ubah, pihaknya membenarkan fenomena La Nina turut mempengaruhi namun tidak terlalu besar terhadap curah hujan khususnya daerah Sumbar.

Menurutnya hal yang paling membawa pengaruh terhadap iklim dan intensitas hujan di wilayah Sumbar merujuk kepada dampak Dipole Mode Indeks atau perbedaan suhu permukaan laut di Pantai Barat dengan Afrika Timur.

Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Yaminu Rizal juga telah mengimbau kepada masyarakat kota itu agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem kerap yang melanda daerah itu.

"Masyarakat harus lebih waspada, jika tidak terlalu memiliki kepentingan yang mendesak, sebaiknya menetap di rumah karena dikhawatirkan iklim yang berubah-ubah dapat membahayakan keselamatan," ujarnya. (re/ant)






Berita Lainnya :
 
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved