Senin, 31/08/20
 
Indonesia Harus Mewaspadai Proxy War, Salah Satu Contohnya...

am | Nasional
Sabtu, 27/08/2016 - 07:22:44 WIB
ilustrasi
TERKAIT:
   
 
Bogor (RiauEksis.Com) - Semua pihak diminta untuk mewaspadai proxy war. Hal tersebut dikarenakan Indonesia saat ini dihadapkan pada potensi konflik dan perang yang dipicu berbagai persoalan.

Demikian peringatan yang disampaikan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai menyampaikan kuliah umum mahasiswa Unversitas Pertahanan, di Auditorium PMPP Sentu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/16).

"Di era perang modern saat ini, proxy war atau perang tanpa bentuk disebut sebagai senjata ampuh melumpuhkan suatu negara," katanya.

Gatot menambahkan, salah satu ancaman proxy war yang dihadapi Indonesia adalah narkoba. Penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu bentuk proxy War yang digunakan oleh pihak asing untuk kepentingannya untuk mengelola sumber daya alam (SDA) Indonesia.

"Narkoba adalah bisnis ilegal yang paling besar di Indonesia. Bisnis ilegal pasti bersentuhan dengan aparat penegak hukum agar mendapat perlindungan. Bisa polisi, bisa TNI, kejaksaan, maupun hakim," paparnya.

Gatot pun mencontohkan, negara besar seperti China pernah menjadi angkatan perang paling kuat di jamannya, dan bisa dikalahkan karena perang candu. Kini perang candu itu sedang melanda bangsa Indonesia. "Nah, sekarang Indonesia ini sedang mengalami perang candu itu," tegasya.

Bangsa Indonesia ini adalah negara besar dengan penduduknya yang sangat banyak. Dengan jumlah penduduk yang besar tersebut, menjadi sangat menarik bagi bandar-bandar narkoba terutama dari luar untuk menjalankan bisnis narkoba di Indonesia.

"Dalam proxy war tidak bisa dilihat siapa lawan dan kawan, tetapi perang tersebut dikendalikan oleh negara lain dan salah satunya dengan peredaran narkoba itu," jelasnya.

Untuk mencegah hal tersebut, bangsa Indonesia harus menjadi negara agraris, negara maritim, dan negara industri. Indonesia juga harus didukung oleh generasi muda yang kuat dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi agar menjadi agen perubahan dan pemersatu bangsa memerangi narkoba.

"Kita semua harus bersatu dari berbagai kalangan tidak hanya peran aparatur ataupun penegak hukum saja. Tapi peran masyarakat khsusnya generasi muda untuk mencegah proxy war itu masuk ke Indonesia," tandasnya. (re/okz)







Berita Lainnya :
 
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  • Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Riau, Kapolda: Kalau Tidak Betul Segera Ganti
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved