Senin, 31/08/20
 
Pihak Keluarga AM Kecewa dengan Sikap Pihak Gontor yang Menutupi Alasan Kematian Anaknya

Nisa | Nasional
Rabu, 07/09/2022 - 11:21:56 WIB
Ilustrasi, (Foto: Istockphoto/burakkarademir)


TERKAIT:
   
 
Palembang, Riaueksis.com--- Ponpes Darussalam Gontor, Ponorogo,akhirnya mengakui bahwa pihaknya sempat menutup-tutupi penyebab wafatnya AM, dan keluarga korban merasa kecewa dengan Gontor. 

Sementara itu jenazah AM diantar langsung oleh pihak Gontor dan pada surat keterangan dituliskan AM meninggal dunia karena sakit. Akan tetapi, setelah mengetahui fakta ternyata AM meninggal akibat penganiayaan, bukan karena sakit.

Surat keterangan kematian bernomor 007/RSYD-SKM/VIII/2022 yang diberikan pengurus ponpes pun diperlihatkan pihak keluarga, yang diwakili pengacaranya, Titis Rachawati, kepada wartawan di Palembang, Selasa (6/9). Surat keterangan kematian tersebut berkop surat RS Yasyfin Darussalam Gontor dan ditandatangani dokter Muckhlas Hamidy pada tanggal 22 Agustus.

"Keluarga AM menyesalkan sikap pihak Pesantren Gontor yang terkesan menutupi peristiwa sebenarnya yang menyebabkan putra sulung Ibu Soimah meninggal. Ada hal yang tak konsisten ketika awal mengatakan anaknya meninggal karena sakit. Ketika mereka memaksa membuka jenazah melihat kondisi, baru mengaku ternyata dianiaya. Jadi terkesan ditutupi," ujar Titis dikutip dari CNNIndonesia.com

Dalam surat tersebut, AM dinyatakan meninggal karena sakit pada pukul 06.45. Tidak ada rincian mengenai penyakitnya.

Selain surat tersebut, juga dilampirkan surat keterangan kematian karena penyakit tidak menular yang juga ditandatangani dokter Mukhlas Hamidy.

Titis mengatakan, surat tersebut diberikan langsung oleh seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari pihak Gontor saat penyerahan jenazah di Palembang, Selasa (23/8) lalu atau sehari setelah kematian AM.

Saat itu, ibu kandung AM, Soimah, tak percaya dengan anaknya meninggal karena sakit, lalu memaksa untuk membuka peti jenazah saat utusan Gontor itu masih di sana. Dan, ketika peti dibuka,  kondisi jenazah tak seperti orang sakit melainkan banyak ditemukan luka lebam dari kepala hingga dada dengan beberapa bercak darah.

Lalu pihak keluarga meminta utusan Gontor untuk memberikan keterangan sebenarnya, dan akhirnya barulah disebutkan AM meninggal karena dianiaya

Pesantren Gontor pun saat ini telah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu termasuk mengakui bahwa AM telah tewas akibat menjadi korban penganiayan. Terlepas dari permohonan maaf, keluarga AM akan tetap menempuh jalur hukum.

Dan pihak Gontor juga menjelaskan alasan mereka menutupi alasan kematian AM dikarenakan tidak ingin keluarga korban merasa sedih, hal tersebut langsung disampaikan oleh juru bicara Gontor. Dan pihaknya memohon maaf, dan turut memberikan belasungkawa kepada keluarga korban.
 
Sementara itu, dua santri yang menjadi tersangka penganiayaan AM sudah di keluarkan oleh pihak Gontor.**






Berita Lainnya :
 
  • PHR Berhasil Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Tua Blok Rokan
  • Wiwik Widaningsih dan Pengurus PWI Siak Periode 2023-2026 Resmi Dilantik
  • Yayasan Kemala Bhayangkari Polda Riau Gelar Syukuran HUT ke-44 dan Dukung Program Generasi Emas 2045
  • PWI Riau Terima Surat Dukungan Resmi untuk HPN 2025 Oleh Pemprov Riau
  • Antusias Siswa SMA Pekanbaru Mengenal Asal Usul Migas Lewat PHR Journey Room
  • Buka Perlombaan PP-PAUD se-Provinsi Riau, Berikut Pesan Adrias Hariyanto
  • Munas BEM SI Ke-XVII, Kapolda Riau : Momentum Calon Pemimpin Masa Depan Berdiskusi untuk Bangsa dan Negara
  • Sepakat Lahirkan Kembali BUMD, Pansus BLJ Optimis Terbitkan Perda Baru
  • Sesuai Mekanisme yang Berlaku, Rekomendasi DPRD diterima oleh Pemkab Bengkalis
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved