RiauEksis.com - Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) yang dipimpin oleh Mahfud Md menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. GSK memiliki sejumlah catatan terkait kerusuhan 22 Mei, seperti menindak tegas para perusuh hingga mendorong rekonsiliasi.
"Supaya aparat penegak hukum TNI dan Polri dalam hal ini tetap menindak tegas para perusuh dan mengayomi dengan baik para pengunjuk rasa yang biasa punya aspirasi politik, karena itu bisa dibedakan antara perusuh dan pengunjuk rasa," ujar Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).
Mahfud mengatakan massa yang berunjuk rasa damai beda dengan massa perusuh. Massa perusuh harus ditindak.
"Ada yang damai seperti pengunjuk rasa seperti salat tarawih, seperti apa itu, damai. Tapi setelah itu datang perusuh, itu supaya ditindak tegas supaya tidak meninggalkan kerusakan yang lebih besar," imbuhnya.
Mahfud menyatakan akan mendukung pemerintah dan seluruh jajarannya untuk mengungkap dalang kerusuhan. Mahfud juga meminta agar penyuplai senjata ditangkap.
"Kemudian juga kita mendukung agar segera diungkap, bahkan kalau perlu segera ditangkap pembawa atau penyuplai senjata-senjata ilegal, senjata-senjata tajam, senjata api yang tajam, peluru tajam yang sudah juga ditengarai memakan korban selama terjadinya kerusuhan kemarin. Kita mendukung agar Polri mengungkap itu dan segera menjelaskan kepada publik siapa ini pelakunya," tuturnya.
Selain itu, Mahfud menyatakan mendukung Polri dan TNI terus menegakkan keamanan dan ketertiban untuk melindungi masyarakat. Mahfud mendorong adanya rekonsiliasi politik.
"Saya kira untuk alam Indonesia dan budaya Indonesia, rekonsiliasi politik itu menjadi penting untuk terus didorong, yang sekarang mulai dilakukan dan mulai tampak perkembangan yang positif," ucapnya.
Mahfud juga meminta seluruh masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Ia khawatir akan terjadi lagi hal-hal yang membahayakan melalui provokasi-provokasi.
"Kita mendukung agar semua pengguna sosmed itu menahan diri, mengendalikan diri, tidak sembarang menyebar hoax, bahkan mendukung juga tindakan-tindakan pembatasan pemerintah jika itu diperlukan dalam rangka menghindari menolak kerusakan itu," kata Mahfud.
Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang sudah membawa sengketa pilpres ke MK. Eks Ketua MK itu mendorong MK melakukan tugas secara profesional.
"Kita apresiasi dan peluang untuk menang atau kalah tetap ada di MK. Oleh sebab itu, mari kita dorong MK untuk melakukan tugasnya secara profesional, tidak boleh diintervensi oleh siapapun dan tidak boleh diteror oleh siapapun," pungkasnya.
Sebelumnya, Wiranto menggelar pertemuan tertutup bersama para tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) yang dipimpin Mahfud Md. Selain itu, hadir pula Alwi Shihab, Romo Magnis Suseno, Komaruddin Hidayat, serta beberapa tokoh lain. Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.****(ptr)