Riaueksis.com
Bengkalis - Disinyalir ada permainan pada setiap musim proyek di Kabupaten Bengkalis, seperti Penunjukan Langsung (PL) mencapai ratusan paket, dengan nilai ratusan miliar rupiah, namun rekanan tiba-tiba kesulitan mendapat pekerjaan di Kabupaten Berjuluk Negeri Junjungan yang kaya ini
Hal itu diungkapkan Ketua DPC LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara (PENJARA) Hendri Irawan. SH, bahwa menurutnya Kondisi seperti itu sudah berlangsung cukup lama. Namun, menghilangnya proyek pada musim proyek saat ini, baru terjadi beberapa tahun terakhir.
"Sejumlah Dinas memilih bungkam dan tertutup. Padahal, beberapa proyek PL dengan nilai sangat besar seperti di Dinas Pendidikan (Disdik) Bengkalis, Dinas Perumahan Pemungkiman dan Pertanahan Bengkalis (Perkim) dan di Dinas lain-lainnya," ungkap pria Alumni Bidang Hukum itu
Lebih lanjut ia menuturkan lagi jika proyek yang ada di Dinas atau pun di SKPD Kabupaten Bengkalis, justru terkesan formalitas belaka. Sejumlah rekanan pun kecewa karena dinas memilih bungkam saat ditanyakan mengenai proyek.
"Informasi yang beredar, menjelang pengerjaan proyek seperti saat ini, tiba-tiba banyak rekanan kesulitan mendapatkannya. Akibatnya, para rekanan yang tidak punya akses khususnya ke kepala dinas (Kadis) atau ke orang dalam, dipastikan tidak bisa memperoleh pekerjaan sesuai keahliannya," ungkapnya lagi
Berdasarkan data dilapangan, setiap dinas itu ada puluhan hingga ratusan proyek, mulai proyek penunjukan langsung (PL) yang bernilai miliaran rupiah. Menghilangnya proyek itu, diduga sudah dikuasai sejumlah oknum bekerjasama dengan dinas tertentu, sehingga proyek tersebut sudah tertata rapi.
"Jelasnya, jika bukan rekanan yang jadi langganannya, tak bakalan dapat pekerjaan. Akhirnya, yang menguasai proyek setiap tahunnya ialah hanya rekanan itu-itu saja. Siapa pun tahu, siapa rekanan yang menguasai proyek karena jumlahnya banyak,"beber ketua DPC LSM Berlambang Kujang Bintang itu.
Menurutnya lagi, kepala dinas (Kadis) tidak mau dibuat repot dengan rekanan baru, dan ada juga informasi yang beredar bersembunyi takut para rekanan meminta kepadanya.
"Biasanya yang mengerjakan itu rekanan lama apalagi yang sudah jadi langgannya, mereka sudah paham aturan mainnya atau fee-fee nya," Jelas Hendri.
Terakhir Hendri mengatakan seperti proyek PL di Kabupaten Bengkalis, siapa pun tahu, kalau selama ini yang mengerjakannya ialah rekanan itu-itu saja. Begitu juga, proyek pengadaan barang, itu sudah ada spesialisnya. Akibatnya, meski ada rekanan baru yang teruji dan konsekuen dalam bekerja, namun tak bakalan bisa mendapatkan proyek jika tidak kenal baik dengan kepala dinas atau pun kabidnya, yang dipercaya.
"Anehnya para rekanan yang jadi langganan dinas itu sudah mendapat puluhan paket PL. Bahkan, ada yang dapat jatah melebihi tiga PL di setiap dinas atau malahan lebih dari itu." tutupnya. (Ham)