Riaueksis.com
Bengkalis - Kurangnya bahan bangunan jenis pasir yang biasanya didatangkan dari Pulau Rupat akhir akhir ini membuat para buruh bongkar muat pasir dari pulau Rupat itu mengeluh dengan kondisi saat ini, dimana pasir dari pulau tersebut tidak lagi bisa beroprasi sperti biasanya, sehingga mengancam mata pencarian mereka untuk menghidupkan keluarga.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang buruh yang enggan disebut namanya saat di wawancara awak media ini di lokasi Pelabuhan bongkar muat, tempat biasa bagi dirinya untuk mengais rezeki.
"Dulu kami bekijo dari pagi sampai petang dapat jugo seratus ribu, kalau sekarang sulit pak," keluhnya.
"Untuk dapat enam tujuh puluh ribu pun payah ndak cakap, sebab pasir tak macam dulu lagi masuk ke sini, serba salah kami ni, mau mencari rezki halal ajo susah, kalau kami mencuri keno tangkap polisi, tapi ndak macam mano lagi," kesalnyanya dengan logat melayu Bengkalisnya
Dengan nafas yang masih tersengal-sengal karna baru selesai muatkan pasir dalam gerobak dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis bisa sedikit memperhatikan nasib orang seperti dirinya agar bisa mempermudahkan pekerjaan yang biasa dilakononya.
"Mudah-mudahan pak Bupati bisa membantu pekerjaan kami supayo lancar," harap pria ramah itu sambil mengusap peluh yang membasahi wajahnya
Persoalan pasir dari pulau rupat memang menjadi delema bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis, dimana satu sisi perlu memperhatikan aturan yang berlaku dan di sisi lain perlu memperhatikan lapangan kerja bagi mayarakat buruh.
Ditempat yang berbeda terkait keluhan mata pencarian para buruh bongkar muat pasir dari pulau rupat ternyata mendapat tanggapan dari ketua Persatuan Kepala Desa (PKD) Kabupaten Bengkalis dimana menurutnya bahwa pasir yang ada di pulau rupat merupakan anugrah dari sang pencipta yang perlu di menfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat banyak dan juga untuk pembangunan di desa.
"Ini anugrah dan kekayaan alam yang diberikan Allah SWT kepada Daerah kita Kabupaten Bengkalis, tinggal kita saja yang mengatur bagaimana ini bisa di menfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak. Pasir rupat ini kualitasnya bagus dan sangat dibutuhkan untuk kepentingan pembangunan di daerah maupun di desa, ini merupakan potensi yang baik buat daerah kita, disamping bisa mendapatkan PAD bagi daerah, juga bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang berprofesi sebagai buruh," ungkap Ketua PKD
Lebih lanjut Sebagai Ketua wadah bagi Kades Ka. Bengkalis itu juga ikut merasakan apa yang dirasakan masyarakat desa lainnya, karena menurutnya harapan masyarakat ingin pekerjaan yang dilakoni mereka sehari-hari bisa mencukupi keluarga mereka.
"Pemerintah perlu mengatur ini melalui PERDA jika ini bisa berjalan selain untuk menambah PAD secara tidak langsung membuka lapangan kerja bagi masyarakat buruh untuk menafkahi keluarga," ungkapnya lagi
Lebih lanjut menurut pasla, bahwa daerah punya kewenangan untuk mengatur daerahnya sendiri, agar pengambilan pasir rupat tidak merusak lingkungan dan memiliki dasar hukum yang kuat, maka Pemkab dapat mengusulkan Ranperda kepada DPRD serta melakukan koordinasi bersama kementerian yang mengurus persoalan lingkungan.
"Menurut saya, daerah punya kewenangan mengatur ini melalui peraturan daerah PERDA sepanjang tidak merusak lingkungan dan merugikan masyarakat banyak,untuk apa kekayaan alam ini diberikan kalau bukan untuk kepentingan kemasalahatan ummat" pungkasnya
Apa yang disampaikan oleh ketua persatuan kepala desa tersebut, sebuah solusi yang perlu menjadi reperensi bagi pemerintah daerah sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah PAD dan lapangan kerja bagi masyarakat buruh di Kabupaten Bengkalis. (Ham)