Senin, 31/08/20
 
Kapolda Riau Siap Kembalikan Jika Ada Kululusan Bintara Pakai Uang

Wan | Hukum
Sabtu, 05/08/2017 - 16:00:48 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (riaueksis.com) - Kapolda Riau Irjen Zulkarnain mengatakan, penerimaan Polri dijajarannya mesti bersih dari unsur KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Sebab itu, tim pengawas dalam seleksi sebelumnya turut mengandeng pihak eksternal (diluar kepolisian, red), salah satunya Ombudsman.


"Kita sudah ikhtiarkan betul sejak awal, jangan sampai ada KKN. Makanya tadi saya tanyakan satu persatu secara langsung, apakah bapak ibu ini pakai uang supaya anaknya jebol," yakin Jenderal bintang dua ini usai sidang terbuka penetapan kelulusan akhir penerimaan Bintara Polri umum dan TI (Tekhnologi Informasi, red) yang digelar Polda Riau di gedung daerah, Sabtu (5/8/2017) siang.


Dia pun meminta kepada keluarga, baik yang lulus atau pun tidak, supaya tidak sungkan-sungkan melaporkan langsung kepadanya, jika selama seleksi (penerimaan, red) ada pihak atau oknum yang minta uang dengan embel-embel diluluskan.


"Kita ingin kelak mereka jadi polisi yang baik, untuk itu proses rekrutmen harus bersih dari KKN, dari praktik uang. Mesti nanti jadi polisi yang rahmatan Lil alamin, artinya bermanfaat bagi orang dan alam disekitarnya," harap Irjen Zulkarnain.


"Jika ada yang tidak lulus tapi bayar, beritahu saya, kepada siapa ngasih uangnya, saya kembalikan. Bahkan bagi yang lulus pun juga, kalau ada pakai duit laporkan, saja jamin tidak akan berpengaruh pada kelulusannya, kita akan kasuskan, proses," pertegas dia.


"Saya khawatirnya, ada orang mengatasnamakan panitia, minta uang ini itu. Ternyata hanya penipuan, bahkan orangnya dari luar (daerah, red). Kalau berkualitas, anak siapa pun juga bisa jadi polisi. Kita lihat tadi, ada anak juru parkir, supir oplet, petugas SPBU, penjual kopi dan sebagainya," lanjutnya.


Selain mereka, ada juga 14 orang yang dinyatakan lulus melalui jalur Talent scouting (karena punya bakat, prestasi dan kemampuan khusus, red). Setelah ini, ratusan calon siswa (Casis) itu akan menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) selama tujuh bulan ke depan


Karo SDM Polda Riau Kombes Benny Subandi mengatakan, 262 orang yang lulus itu merupakan hasil seleksi dari total 2.600 pendaftar (sebelumnya, red). Sedangkan untuk Bintara TI sebanyak 602 orang pendaftar. Selama sebulan proses seleksi digelar Polda Riau.


"Seluruh (proses seleksi, red) dengan teknologi, seperti psikologi, lalu akademis, itu dengan teknologi, misalnya CAT (sistem komputerize, red). Jadi update nilai bisa dimonitor peserta di layar, orangtua juga kita siapkan layar untuk memonitornya," sebut dia.


"Tujuannya agar transparan, dan seluruh prosesnya diawasi oleh pihak internal (kepolisian) dan eksternal (luar kepolisian, misalnya Ombudsman, IDI, LSM dan masyarakat serta orangtua mereka sendiri, sebagai pengawasnya," yakinnya, dilansir GoRiau.com. (wan)






Berita Lainnya :
 
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  • Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Riau, Kapolda: Kalau Tidak Betul Segera Ganti
  • Kapolda Riau :" Banggalah Jadi Wartawan, Karena Wartawan itu Orang -Orang Cerdas"
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved