Oknum Polisi Diduga Bandar Narkoba Ditembak Mati
wan | Hukum
Rabu, 07/06/2017 - 22:41:25 WIB
PEKANBARU (riaueksis.com) - Seorang oknum polisi berpangkat Brigadir inisial Hen terpaksa ditembak oleh aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau karena berusaha melawan petugas saat hendak ditangkap. Empat peluru tajam bersarang di tubuhnya, Rabu (7/6/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.
Dari tangannya, polisi menemukan narkoba jenis sabu-sabu sekitar 7 Kilogram dan Hupy Five sebanyak 4.000 butir.
"Pelaku diduga bandar narkoba. Tewas saat perjalanan dari Bengkalis ke Pekanbaru, sebelumnya ditembak saat akan dilakukan penangkapan di Pelabuhan Roro, Kabupaten Bengkalis," ujar Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat ekspos di ruang kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (7/6/2017) siang.
Ia menjelaskan, narkoba ini rencananya akan disebarkan di wilayah Pekanbaru jika lolos dari pengawasan pihak yang berwajib. Namun alih-alih mendapat keuntungan besar, akhirnya aksinya terundus pihak kepolisian setelah mendapatkan informasi dari warga setempat.
"Rencananya narkoba ini akan dijual kewilayah Pekanbaru. Total uang yang ditafsir seluruh sabu ini mencapai Rp7 miliar dan pil Hupy Five ini mencapai Rp600 juta. Ingin dapat untung besar, malah berujung kematian," kata Kapolda yang didamping Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, dilansir halloriau.com.
Ia menyebutkan, sebelum kejadian ini, pelaku oknum polisi ini telah mengantongi catatan kriminal pelanggaran kode etik kepolisian. Tidak masuk bertugas selama hampir lima bulan lamanya.
"Sempat dilakukan sidang kode etik, namun pelaku malah tidak hadir dalam perisdangan. Justru setelah diselidiki malah nekat jadi bandar narkoba," kesal Kapolda.
Kapolda juga menambahkan, oknum polisi ini merupakan ikut terlibat dalam pengungkapan jaringan 2 kilogram sabu di Dumai beberapa waktu lalu. Namun terputus, tapi dalam pengembangan selanjutnya melalui monitoring IT, terbukti oknum ikut serta.
"Ini murni monitoring IT kami. Jadi kita ketahui bahwa pelaku telah menyiapkannya stok barang (sabu dan ekstasi) untuk Idul Fitri dan Ramadan ini. Kayak memaket sembako dibuatnya," imbuhnya Kapolda.
Lebih lanjut, Kapolda Riau mengatakan pihaknya masih melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut. Dimana akan ada jaringan lainnya yang masih terlibat didalamnya. Sementara oknum polisi ini juga merupakan jaringan Lintas Provinsi.
"Kita akan lakukan penyelidikan lebih mendalam. Belakangan diketahui, barang haram ini merupakan produk China. Rencanyanya barang ini akan berakhir belabuh di Pekanbaru, setelah siap diedarkan dibeberapa tempat diluar," pungkas Kapolda. (wan)