Kasus Penculikan Siswa SD di Pangkalankerinci Ternyata Rekayasa
wan | Hukum
Kamis, 23/03/2017 - 16:06:59 WIB
PEKANBARU (RiauEksis.Com) - Kabar penculikan yang sebelumnya diberitakan menimpa siswa kelas 5 SD di Pangkalan Kerinci saat berjalan kaki ke masjid dekat rumahnya ternyata rekayasa. Hal itu setelah sehari setelah peristiwa ini mencuat dan polisi melakukan penyelidikan.
Menurut Kapolda Riau, Irjen Zulkarnain, Kamis (23/3/2017) siang mengatakan, terdapat beberapa keganjilan yang muncul dari kronologis penculikan ini. Bahkan polisi yang disebutnya sudah menolong ketika itu juga diduga hanya karangan belaka.
"Saya sudah tanyain, kalau menurut Kapolres (Pelalawan, red) itu sangat tidak masuk akal. Katanya sih anak itu sebetulnya karena terlambat pergi salat, jadi (penculikan) ini nggak sepenuhnya benar," ungkapKapolda.
Untuk memastikan itu, seluruh polisi yang ada di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan diapelkan, Kamis pagi tadi. "Kan katanya ditolong polisi, semua polisi diapelkan, tidak ada yang kenal sama anak itu," lanjut Irjen Zulkarnain.
"Kemungkinan, anak ini kan juga cerdas dan diakui guru-gurunya, karena terlambat salat sehingga nyebut diculik. Saya juga terkejut mendapat laporan itu, makanya saya langsung suruh selidiki," ungkapnya.
Ketika itu MH pulang makan ke rumahnya. Dari rumah bocah 10 tahun ini kemudian pergi ke masjid yang jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal dia. "Pulang makan sehingga solat terlambat, jadi cari alasan," sebut Zulkarnain.
Nah, lanjutnya, kalau soal penculikan bohong-bohongan itu belum diakui, hanya soal terlambat (ke masjid) saja. Meski demikian kita akan usut terus. Kan katanya sempat disekap.
"Jadi pestitiwa itu bisa jadi upaya menutup-nutupi saja, cerdas juga dia. Meski demikian saya imbau agar masyarakat, sekolah dan orangtua agar tetap waspada, ini isunya di wilayah perbatasan pantai timur, seperti Dumai, Bengkalis, rohil, Meranti dan Inhil," pungkasnya. (wan)