Senin, 31/08/20
 
Penerimaan Migas Turun Rp235 T dalam 2 Tahun

wan | Ekonomi
Kamis, 18/05/2017 - 14:26:03 WIB

TERKAIT:
   
 
JAKARTA (riaueksis.com) - Anjloknya harga minyak dunia sejak akhir 2014 lalu berdampak signifikan pada penerimaan negara dari sektor migas. Saat harga minyak masih di kisaran US$ 100/barel, sektor migas mampu menyumbang sampai di atas Rp300 triliun per tahun.

Tapi setelah 2014, kontribusi sektor migas untuk pendapatan negara hanya sekitar Rp100 triliun per tahun.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pada 2012 total penerimaan negara dari migas mencapai Rp 301,6 triliun. Terdiri dari pajak migas sebesar Rp83,5 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) migas Rp205,8 triliun, dan Domestic Market Obligation (DMO) Rp12,3 triliun.

Kemudian pada 2013, total penerimaan negara dari migas naik menjadi Rp305,3 triliun. Dari pajak migas sebesar Rp88,7 triliun, PNBP migas Rp203,6 triliun, dan DMO Rp 12,9 triliun.

Di 2014, penerimaan negara dari migas melonjak lagi sampai Rp319,7 triliun, tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Itu berasal dari pajak migas Rp87,4 triliun, PNBP migas Rp 216,9 triliun, dan DMO Rp15,5 triliun.

Ketika harga minyak merosot, pada 2015 pendapatan negara dari migas tinggal Rp 135,1 triliun. Asalnya dari pajak migas Rp49,7 triliun, PNBP migas Rp78,2 triliun, dan DMO Rp 7,3 triliun.

Lalu pada 2016, harga minyak sempat di bawah US$ 30/barel pada awal tahun. Selama setahun, rata-rata harga minyak hanya berkisar di US$ 40/barel. Total pendapatan negara dari migas hanya Rp84,7 triliun, terendah dalam 5 tahun terakhir. Dari pajak migas Rp36,1 triliun, PNBP
migas Rp44,9 triliun, dan DMO Rp3,7 triliun.

Artinya, penerimaan negara dari migas dari 2014 ke 2016 mengalami penurunan sampai Rp235 triliun. Total kontribusi sektor migas untuk penerimaan negara pada 2016 hanya 26,4% dari tahun 2014.

"Penerimaan negara dari minyak dan gas mengalami penurunan rata-rata 13% dalam 5 tahun terakhir akibat fluktuasi harga minyak," kata Direktur Penerimaan Non-Pajak Kemenkeu, Mariatul Aini, dalam IPA Convex 2017 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Adapun pada 2017 ini, dalam APBN 2017 ditargetkan penerimaan negara dari migas sebesar Rp106,3 triliun. Terdiri atas pajak migas Rp35,9 triliun, PNBP migas Rp63,7 triliun, dan DMO Rp5,7 triliun. (wan)


Dikutip dari: detikfinance.com





Berita Lainnya :
 
  • Semangat Berbagi PHR, Wujud Syukur atas Keberhasilan Tajak Sumur Eksplorasi Pinang East
  • Ini Pesan Kapolda Riau Saat Safari Ramadhan di Masjid Muthmainnah
  • Bupati Kasmarni Khatam Bersama Para Santri Penghafal Qur'an
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
  • Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Bersama Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gerebek Rumah di Pangeran Hidayat Pekanbaru, Puluhan Butir Pil Extasi di Amankan
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
  • PT SPR Serahkan Laporan Tahunan Tatakelola Informasi Publik ke KI Riau
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved