Senin, 31/08/20
 
Ekonomi Kuartal I-2017 Masih Lesu

wan | Ekonomi
Kamis, 20/04/2017 - 23:39:57 WIB

TERKAIT:
   
 
JAKARTA (riaueksis.com) - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2017 masih tumbuh positif, meskipun di bawah proyeksi sebelumnya oleh Bank Indonesia (BI). Proyeksinya, ekonomi tumbuh di atas periode yang sama tahun lalu, tapi di bawah 5%.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2017 ditopang oleh beberapa faktor, antara lain investasi bangunan dan non bangunan dan juga didorong kenaikan harga komoditas yang berimbas pada kenaikan penjualan alat berat.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2017 diperkirakan tetap baik meskipun di bawah perkiraan semula. Investasi membaik di bangunan dan non bangunan, non bangunan didukung oleh kenaikan harga komoditas," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Tirta Segara, di Kantor Pusat BI, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017).

Sedangkan untuk konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2017 diperkirakan mengalami perlambatan. Hal ini terlihat dari penjualan eceran dan kendaraan bermotor yang mengalami penurunan.

"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga berpotensi sedikit melambat tercermin dari pertumbuhan penjualan eceran dan motor yang menurun," tutur Tirta.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mulai bangkit pada kuartal II-2017 seiring membaiknya investasi dan ekspor, sedangkan konsumsi diperkirakan relatif stabil. Sementara itu, membaiknya harga komoditas dan meningkatnya permintaan akan mendorong investasi dan ekspor ke depan.

BI juga mencatat kredit pada Februari 2017 hanya mampu tumbuh sebesar 8,6%. Masih lemahnya pertumbuhan kredit disebabkan karena masih berlangsungnya pemulihan korporasi dan perbankan. Pertumbuhan kredit pada Februari 2017 sedikit lebih baik dari Januari 2017 sebesar 8,3%.

"Pertumbuhan kredit Februari angkanya adalah 8,6%. Pertumbuhannya lebih tinggi dari Januari 8,3%," tutur Asisten Gubernur Kepala Departemen Ekonomi dan Moneter BI, Dody Budi Waluyo.

Sedangkan penurunan suku bunga kredit tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Kredit modal kerja mengalami penurunan terbesar, yaitu 113 basis poin (bps), suku bunga kredit investasi 83 bps, dan suku bunga kredit konsumsi 37 bps.

"Kredit modal kerja mengalami penurunan terbesar 113 bps, diikuti suku bunga 83 bps, dan suku bunga kredit konsumsi 37 bps," kata Tirta.

Selanjutnya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2017 tercatat 9,2% yoy atau mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya 10%. BI memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK pada tahun 2017 mencapai 10-12% dan 9-11%. (wan)


Dikutip dari: detikfinance.com







Berita Lainnya :
 
  • Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved