Senin, 31/08/20
 
Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$ 321,7 Miliar

Wan | Ekonomi
Selasa, 18/04/2017 - 01:08:24 WIB
Foto: inilah.com
TERKAIT:
   
 
Jakarta (riaueksis.com) - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang meliputi pemerintah dan swasta pada Februari 2017 tercatat sebesar US$ 321,7 miliar atau tumbuh 2,7% (yoy). Pertumbuhan utang melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 3,6% (yoy). 

Demikianlah siaran pers Bank Indonesia (BI) yang dikutip detikFinance, Senin (17/4/2017).

Berdasarkan kelompok peminjam, perlambatan tersebut dipengaruhi oleh ULN sektor publik yang tumbuh melambat, seiring dengan ULN sektor swasta yang tetap menurun. 

ULN sektor publik pada Februari 2017 tercatat sebesar US$ 162 miliar atau tumbuh 10,3% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan di bulan sebelumnya yang sebesar 12,4% (yoy). Sementara itu, posisi ULN sektor swasta pada Februari 2017 tercatat sebesar USD159,7 miliar atau turun 4,0% (yoy), sama dengan penurunan bulan sebelumnya.

Berdasarkan jangka waktu, melambatnya ULN terutama pada ULN jangka panjang. ULN berjangka panjang pada Februari 2017 tumbuh 0,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2017 yang sebesar 2,1% (yoy). 

ULN jangka panjang masih mendominasi ULN Indonesia dan pada Februari 2017 tercatat sebesar US$ 278,1 miliar atau 86,4% dari total ULN. ULN jangka panjang tersebut terdiri dari ULN sektor publik sebesar US$ 159,5 miliar (pangsa 57,4% dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar US$ 118,5 miliar (pangsa 42,6% dari total ULN jangka panjang). 

Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 17,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2017 sebesar 14,7% (yoy) terutama karena meningkatnya utang dagang sektor swasta. ULN berjangka pendek tercatat sebesar US$ 43,6 miliar (pangsa 13,6% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar US$ 41,2 miliar (pangsa 94,4% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar US$ 2,4 miliar (pangsa 5,6% dari total ULN jangka pendek).

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Februari 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, sektor industri pengolahan, sektor pertambangan, serta sektor listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,6%. Bila dibandingkan dengan Januari 2017, pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan meningkat sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih melambat. Di sisi lain, ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.

"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada Februari 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Bank Indonesia terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta," tulis keterangan BI. 

"Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang berpotensi mempengaruhi stabilitas makroekonomi," tambahnya. (mkj/dna) 

Dikutip dari: detikfinance.com






Berita Lainnya :
 
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved