Senin, 31/08/20
 
Data Cadangan Migas RI akan Digratiskan

wan | Ekonomi
Rabu, 05/04/2017 - 21:30:06 WIB

TERKAIT:
   
 
JAKARTA (RiauEksis.Com) - Investor yang ingin masuk ke sektor hulu migas Indonesia akan mendapat kemudahan berupa data cadangan gratis dari pemerintah. Ini akan diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Survei Umum, Eksplorasi, dan Eksploitasi Migas.

Nantinya, investor tinggal mendaftar dan meminta data secara online saja dari negara asalnya, lalu diverifikasi oleh Kementerian ESDM. Data akan diberikan jika perusahaan sudah terverifikasi. Semuanya gratis, tak dipungut biaya sama sekali.

"Nanti tinggal datang lewat online, kita verifikasi perusahaan abal-abal atau betulan. Kalau betulan, kita kasih data yang diminta, mereka analisis, baru mereka datang untuk joint study dan analisis. Ke depan untuk akses biaya itu tidak ada biaya lagi. Setelah mereka lihat data, menarik, baru datang ke Indonesia," papar Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, dalam diskusi di Gedung Migas, Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Saat ini, investor migas masih sulit memperoleh data cadangan di Indonesia. Data harus dibeli dari Kementerian ESDM. Data yang dimiliki Kementerian ESDM pun tak lengkap. Banyak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tak menyerahkan data hasil eksplorasi ke pemerintah.

Lewat Permen ESDM baru ini, semua KKKS wajib menyerahkan data kepada Kementerian ESDM. Setelah data terkumpul, akan dipilah-pilah dan dibuka untuk investor.

"Sekarang investor mau dapat data masih susah, harus beli. Banyak yang beli data di pasar gelap. Data ini kadang ada dan kadang belum diserahkan KKKS. Dengan Permen ini wajib dikasih ke pemerintah. Nanti dipilah mana yang rahasia, mana yang terbuka," ucapnya.

"Dengan Permen ini, data-data eksplorasi bisa diakses di mana saja di seluruh dunia. Investornya harus daftar. Kalau mereka tertarik, datang ke Indonesia beli WK-nya (Wilayah Kerja)," Wirat menambahkan.

Data eksplorasi migas ini, sambungnya, ibarat karcis untuk masuk pameran. Sekarang banyak investor malas datang karena karcisnya bayar mahal. Kalau karcisnya gratis, pasti lebih banyak yang datang.

"Ibarat pameran, regulasi kita sekarang kalau masuk pameran harus pakai karcis yang mahal. Orang malas masuk karena mahal. Norwegia, Australia, Meksiko sudah menggratiskan. Memang harus daftar, tapi karcisnya gratis sehingga yang mengunjungi jadi banyak sekali," katanya.

Wirat menyebut Meksiko yang sukses mendatangkan banyak investor, meningkatkan eksplorasi migas, dan memperoleh banyak tambahan cadangan migas terbukti berkat pembukaan data dan bagi hasil yang menarik. Diharapkan ini terjadi juga di Indonesia yang menawarkan bagi hasil lebih menarik lewat gross split.

"Meksiko paling terbuka soal data. Tahun 2013 mereka reformasi regulasi. Split (bagi hasil) lebih menarik dan open data. Eksplorasi laut dalam yang tadi kosong sekarang sudah penuh. Jadi begitu masifnya mereka melakukan eksplorasi, discovery sudah banyak sekali," tutupnya. (wan)


Dikutip: dari detikfinance.com







Berita Lainnya :
 
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  • Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Riau, Kapolda: Kalau Tidak Betul Segera Ganti
  • Kapolda Riau :" Banggalah Jadi Wartawan, Karena Wartawan itu Orang -Orang Cerdas"
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved