PEKANBARU (RiauEksis.Com) - Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2017 tercatat sebesar 119,9 miliar USD. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2017 yang sebesar US$116,9 miliar.

Laporan Direktur Eksekutive Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, yang diterima redaksi riaueksis.com, Selasa (7/3/17) mengatakan, bahwa peningkatan tersebut terutama dipengaruhi penerimaan devisa.

"Penerimaan devisa ini antara lain, berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas," terangnya.

Penerimaan devisa itu menurut Tirta Segara melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

Posisi cadangan devisa per akhir Februari 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (rls/wan)