Jokowi: Harga BBM di Papua Turun, Banyak Pihak Tak Senang
Ditma | Ekonomi
Sabtu, 24/12/2016 - 00:27:26 WIB
JAKARTA, Riaueksis.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa banyak yang tidak senang harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Papua murah. Karena itu, sulit untuk mengubah harga BBM di Papua menjadi setara dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Sejak satu setengah tahun yang lalu, pemerintah terus berupaya menurunkan harga BBM di Papua, namun upaya tersebut baru bisa terealisasi pada oktober 2016 lalu. Harga BBM di beberapa daerah terpencil di Papua yang dulunya berkisar antara Rp 60 ribu - Rp 100 ribu kini bisa menjadi Rp 6.450, sama dengan di pulau Jawa.
"Karena banyak yang enggak senang juga harga bensin ini murah. Karena sudah banyak yang menikmati enaknya hidup bertahun-tahun. Tidak mudah," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Rabu (21/12/2016) yang lalu.
Guna menurunkan harga BBM di Papua, pemerintah telah membeli sejumlah pesawat pengangkut BBM. Menghabiskan dana sekitar Rp 800 Miliar , pesawat-pesawat pengangkut BBM ini bisa menyalurkan BBM ke daerah-daerah yang sulit dicapai melalui jalur darat di Papua. Meski begitu, Jokowi menyebutkan bahwa keuntungan Pertamina tidak akan turun.
"Justru berlipat, lebih dari Rp 40 Triliun," ungkap Presiden.
Kini, Pemerintah akan fokus menurunkan harga semen yang juga sangat mahal di daerah-daerah terpencil di Papua. Satu sak semen di pulau Jawa yang seharga Rp 70 ribu per saknya bisa mencapai Rp 700 ribu hingga Rp 2,5 Juta di Papua.
"Nanti kita selesaikan urusan semen," Janji Jokowi. (der/idz)