Senin, 31/08/20
 
Timses Anies-Sandi: Bawaslu DKI Harus Lebih Berani Tegakkan Aturan, Jangan Anggap Tak Ada Persoalan

ad | Politik
Sabtu, 04/03/2017 - 17:49:01 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo didampingi Presiden PKS, berorasi saat kampanye pasangan calon gubernur DKI, Anies-Sandi
TERKAIT:
   
 
Jakarta (RiauEksis.Com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta harus lebih berani dalam menegakkan aturan terhadap pelanggaran-pelanggaran pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.

Demikian salah satu harapan anggota tim sukses pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Yupen Hadi. Menurutnya, dalam proses putaran kedua Pilgub DKI ini, Bawaslu harus berani bertindak dan membuat aturan main yang tegas.

"Karena dengan menganggap tidak ada persoalan, yang mungkin maksud mereka itu untuk meredam ya, malah akhirnya menjadikan kami selaku pelapor tidak puas," kata Yupen Hadi usai menghadiri diskusi soal Pilgub DKI di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/3/17).

Hingga saat ini, Yupen menambahkan, ada beberapa laporan pelanggaran yang sudah disampaikan timses Anies-Sandiaga kepada Bawaslu. Di antaranya, yakni soal temuan surat keterangan (suket) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang tidak resmi alias palsu.

Suket yang berjumlah 11 tersebut ditemukan di TPS 22, daerah Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. "11 suket itu ditemukan di dalam kotak. Itu aneh, suket itu kan enggak boleh masuk di dalam kotak," kata dia.

Laporan lain yang telah disampaikan, yakni soal temuan 900 ribu eksemplar brosur berisi kampanye hitam yang menyerang Anies-Sandiaga. Brosur tersebut termuat dalam dua truk, dan ditemukan di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Namun, Yupen menyayangkan Bawaslu yang menyatakan tidak ditemukan unsur pidana terhadap temuan itu. "Tiba-tiba Bawaslu dan unsurnya menyatakan tidak ditemukan unsur pidana, dan itu bukan black campaign. Bagaimana ceritanya kok bukan tindak pidana," tutur dia.

Menurut Yupen, Bawaslu harus tegas dalam menetapkan pelanggaran pada temuan yang dilaporkan. "Kalau perkaranya nyata, ya tetap kan bersalah. Tapi mereka jarang menggunakannya," lanjut dia. (re)



sumber: republika.co.id






Berita Lainnya :
 
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  • Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Riau, Kapolda: Kalau Tidak Betul Segera Ganti
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved