Pekanbaru (RiauEksis.Com) - Sesuai surat yang diterima dari DPD I Partai Golkar Provinsi Riau, maka untuk menghadapi Pemilukada di Riau yakni Kampar dan Pekanbaru, Partai Golkar harus mempersiapkan diri tentang tata cara penjaringan bakal calon (balon) Partai Golkar khusus di Pekanbaru.
Hal itu disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Pekanbaru, Erizal Muluk saat rapat koordinasi persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Partai Golkar Kota Pekanbaru tahun 2017 di Grand Central Pekanbaru, Minggu (10/4/2016) malam.
Rapat kordinasi ini diikuti Ketua DPD I, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua DPRD Kota Pekanbaru, pengurus, ormas, dan sayap dan anggota Partai Golkar Kota Pekanbaru.
"Sesuai dengan petunjuk dari DPP sesuai jutlak 01 2015 tata cara penjaringan balon di Pilwako 2017 untuk Partai Golkar Pekanbaru menetapkan setiap pimpinan kecamatan (PK) mengajukan 2 orang balon. Begitu juga untuk ormas yang ada di Partai Golkar," ujar Erizal Muluk.
Erizal juga menambahkan setelah masing-masing PK mengajukan 2 nama yang di usung dan begitu juga dengan pengajuan ormas, nanti DPD I akan melakukan verifikasi dan akan memilih 5 nama calon potensial sehingga nama calob terpilih ini diajukan ke DPD I Provinsi Riau.
"Tentukan dalam memilih 5 nama dari pengajuan yang masuk nanti akan diakukan melalui rapat pleno setelah itu kami sampaikan ke DPD I, hasil dari nama-nama tersebut. Siapa yang dipilih nantinya sesuai domainnya di DPD I Riau," sambungnya.
Lebih lanjut, Erizal Muluk menjelaskan, masalah kenapa Partai Golkar tidak melakukan penjaringan langsung, karena penjaringan yang dilakukan melalui PK masing-masing karena mereka yang tahu penduduk di daerahnya masing-masing terhadap mana calonnya yang potensial untuk di usung partai.
"Merekalah disetiap kecamatan yang lebih tahu apakah itu berasal partai, tokoh atau kader lain mereka yang lebih tahu. Selain itu setiap PK yang ada di Pekanbaru, mereka yang lebih mengetahui calon yang potensial di daerahnya masing-masing," ungkapnya.
Erizal mengungkapkan terhadap calon lain yang ikut dalam penjaringan Partai Golkar nanti, bisa saja masuk dan mengasih formulir ke partai dan hasilnya akan tetap di plenokan.
"Siapa saja bisa masuk dan bisa saja nantinya keluar nama balon yang diusung Partai Golkar diluar dari luar partai," jelasnya.
Saat ditanya beberapa nama yang heboh saat ini maju di Pilkada salah satunya Septina, Destrayani Bibra. Erizal Muluk menambahkan mereka jelas kader, satu soksi, satu anggota fraksi DPRD Riau.
"Asal di usulkan PK, ormas dan organisasi, yang jelas kita mencari kader potensial. Kita minta supaya penjaringan ini transfaran jangan dikira DPD aja yang mendominasi," sebutnya.
Erizal selaku Ketua DPD saat ini, tidak menampik pencalonan dirinya sebagai calon Walikota priode 2017-2022 nanti dari Partai Golkar. Ia mengatakan kita lihat saja nanti, "Kita lihat kalau di pilih PK kita siap. Kalau tidak dipilih, nanti kita lihat," tukas Erizal Muluk. (re/rp)
