Senin, 31/08/20
 
Opini
Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Kecewa Ketika Ditimpa Musibah? Simak Berikut Ini

Ditma | Religi
Rabu, 29/03/2017 - 15:10:40 WIB
Ilustrasi 
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU, Riaueksis.com - Musibah adalah suatu kata  yang sangat ditakuti semua orang. Karena musibah identik dengan kecelakaan, kemalangan, kehilangan, kesedihan dan berbagai hal buruk lainnya.

Apabila Manusia ditimpa suatu musibah, ia kerap terpuruk dalam kesedihan yang mendalam. Sebagai contoh, apabila seseorang ditinggalkan oleh orang yang dicintai, apakah itu karena meninggal ataukah bercerai, atau mungkin juga kehilangan harta benda seperti mengalami kerugian berusaha, bangkrut, kehilangan jabatan   ataupun musibah lain, semua orang pasti akan merasa kecewa.

Perasaan kecewa itu  adalah suatu hal  yang sangat manusiawi. Hanya saja, perbedaannya adalah kekecewaan dan kesedihan itu akan bertahan lama bagi orang yang tidak bisa mengambil hikmah dari musibah yang  terjadi.

Namun, bagi orang yang bisa mengambil hikmah dari sebuah musibah dia akan cepat bangkit, karena dia bisa melihat dari sela-sela kesedihan dan kekecewaannya, ia sadar bahwa sesungguhnya apapun yang dimilikinya di dunia ini adalah pinjaman atau titipan dari Allah Subhanahu Wa ta'ala. Karena itu, dia merasa suatu hal yang wajar apabila yang Maha Kuasa mengambil kembali titipannya.

Selain itu, dia juga bisa melihat atau memahami kejadian yang menimpanya adalah karena  Allah menginginkan dirinya untuk lebih dekat kepada Allah karena dengan datangnya musibah, manusia akan makin banyak berdo'a dan memohon kepada Allah.

Atau bisa saja Allah mendatangkan suatu musibah untuk menghindarkan musibah  yang lebih buruk yang akan terjadi padanya.

Dengan berpikir positif seandainya hal ini tidak terjadi mungkin ada hal lain yang lebih buruk yang akan menimpannya. Sehingga dengan berprasangka baik terhadap Allah, hatinya menjadi lega dan dia bisa mengalahkan kekecewaannya.

Seseorang yang mendapatkan musibah kerugian harta benda sebaiknya melakukan instropeksi diri. Salah satu contohnya, seseorang yang kehilangan harta bendanya akan menyadari bahwa hal ini terjadi karena, mungkin selama ini dia kurang bersedekah sehingga Allah mengambil sebagian harta yang telah dititipkan kepadanya dan seharusnya diberikannya kepada orang lain, atau seharusnya menjadi  hak orang lain. 

Demikian juga apabila seorang pejabat kehilangan jabatannya karena dinonjobkan oleh atasannya. Seharusnya dia merasa bersyukur bersyukur karena Allah menghindarkan dia dari musibah yang mungkin akan menimpanya, misalkan karena jabatan itu dia akan diperiksa oleh KPK. 

Dengan demikian suatu musibah atau ujian yang diberikan Allah kepada kita akan terasa lebih ringan dan bisa kita terima dengan ikhlas dan lapang dada, sehingga tidak menjadi beban pikiran perasaan dan mengalami tekanan batin karena kekecewaan.

Sebaliknya, bagi orang yang tidak bisa menerima musibah kehilangan tersebut  dia akan terpuruk dalam kekecewaan penyesalan berkepanjangan dan swlalu bertanya-tanya, mengapa ini terjadi? Dia selalu menyesali dan terus menyesali dan mencari-cari kambing hitam dari musibah yang terjadi kepadanya.

Hal ini adalah karena dia merasa selama ini apa yang diberikan atau dititipkan Allah kepadanya adalah milik pribadinya, bukan titipan Allah. karena itu, dia merasa sangat kehilangan dan terus menyesalinya sehingga menjadi sangat menderita yang akhirnya membuatnya terpuruk menjadi sakit.

Manusia sering merasa paling sempurna, padahal kenyataannya dia adalah ciptaan Allah yang sangat jauh dari sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah. Karena merasa dirinya sempurna, dan merasa telah berbuat yang terbaik, melakukan segala sesuatu dengan sangat baik, tidak pernah merasa bersalah, tidak pernah merasa kekurangan dan akhirnya ketika dia tertimpa musibah, timbul dalam hatinya bahwa Allah tidak adil kepadanya. Hal ini yang akan menjatuhkan dia kepada kekufuran karena telah berprasangka buruk kepada Allah.

Seharusnya manusia itu harus selalu bersyukur terhadap Allah karena Seburuk apapun musibah yang terjadi kepadanya dia masih memiliki banyak kebaikan dan keberkahan yang diberikan oleh Allah kepadanya.

Andaikan seseorang kehilangan seluruh harta bendanya, toh dia masih punya punya tangan, kaki mata dan  tenaga untuk berusaha kembali dan bangkit memulai kembali usahanya. Dia juga bisa mencontoh tuna netra yang miskin, tidak bisa melihat namn masih bisa bekerja dan mencari nafkah dan yang terpenting, juga rajin beribadah kepada Allah.

Kenapa dia yang punya tubuh yang sehat dan panca indera yang lengkap begitu putus asa ketika diuji Allah ?

Seandainya seseorang kehilangan anggota keluarganya, toh dia masih punya keluarga yang lain dan sahabat-sahabat yang ada di dekatnya, kepergian keluarganya itu justru seharusnya bisa dijadikan peringatan terhadap dirinya bahwa suatu waktu  dia juga akan mengalami hal yang sama, yaitu dipanggil menghadap Allah.

Kecintaan yang berlebihan dari manusia terhadap dunia dan segala keindahannya membuat manusia takut kehilangan barang-barang dan segala hal yang dicintainya.

Kalau saja kita mau melihat begitu banyak Rahmat dan kasih sayang yang diberikan Allah kepada kita, maka ketika musibah datang kita akan berucap "innalillahi wa inna ilaihi rojiun" dan akan segera bangkit untuk kembali berusaha dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. 

Tapi, kalau kita terus terpuruk dalam kekecewaan, maka yang akan kita dapatkan hanyalah kekalahan, kekecewaan, kesedihan dan kegagalan bahkan kehancuran juga bisa berakibat kekufuran terhadap Allah.

Memang tidak mudah untuk bangkit dari kejatuhan karena  tentu saja semuanya  butuh proses yang tidak mudah. Tapi kemauan yang keras dan tekad yang kuat keyakinan kepada Allah akan mempermudah segalanya.

Ikhlas akan  segala ketetapan Allah adalah kunci utama utama seseorang bisa menerima apapun yang di takdirkan Allah kepadanya  dengan lapang dada.

Apabila seseseorang bisa melihat hikmah dari suatu musibah maka hal itu adalah suatu cerminan dari pemikiran seorang manusia yang bijaksana dan kematangan iman dan taqwanya kepada Allah Ta'ala.

Semoga kita bisa mencari hikmah dari musibah yang menimpa kita Amiiin...(len)





Berita Lainnya :
 
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved