Senin, 31/08/20
 
Advertorial Pemkab Kampar
Bupati Kampar Tak Pernah Berhenti Menyerukan Perang Terhadap Narkoba

mu | Advertorial
Rabu, 15/06/2016 - 08:14:11 WIB
Bupati Kampar, H Jefry Noer SH bersalaman dengan jamaah masjid pada saat Safari Ramadhan di Masjid Ar-Rafah, Bangkinang Kota
TERKAIT:
   
 
Bangkinang (RiauEksis.Com) - Masalah narkoba di Kabupaten Kampar sudah menjadi persoalan yang sangat serius. Bahkan Bupati Kampar, H Jefry Noer SH dengan tegas menyebutkan daerahnya sudah memasuki tahap darurat narkoba.  Makanya, dia tak pernah berhenti menyerukan perang terhadap narkoba.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh komponen baik unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar maupun TNI, Polri hingga aparat sampai ke tingkat desa agar bersama-sama membangun tekat memberantas peredaran narkoba di Kabupaten Kampar," kata Bupati Kampar, H Jefry Noer SH pada acara kenal pamit Kapolres Kampar di Balai Bupati Kampar, baru-baru ini.

Melihat kondisi yang sudah darurat tersebut, Bupati menyampaikan kepada Kapolres Kampar yang baru yakni AKBP Edi Sumardi Priadinata Sik agar pemberantasan narkoba tetap menjadi
salah satu fokus perhatian Polres Kampar.

"Kampar sudah menjadi surga bagi peredaran narkoba. Maka kita semua harus sepakat hingga ke tingkat desa bahwa narkoba harus dilawan bersama-sama," tegasnya.

Momentum bulan suci Ramadhan, kata H Jefry Noer SH, juga dapat dimanfaatkan untuk kampanye anti narkoba. Dalam bulan yang penuh hikmah ini, para ustadz diharapkan dapat memasukkan materi anti narkoba dalam setiap ceramahnya.

Bila ustadz memiliki waktu 30 menit untuk ceramah, imbuh Bupati, maka setidaknya ada waktu 10 menit di antaranya untuk menyampaikan tentang pemberantasan narkoba.
Sertijab Kapolres Kampar Berlangsung HaruBUPATI Kampar, H Jefry Noer SH didampingi istri Hj Eva Yuliana SE menyerahkan cinderamata kepada Kapolres Kampar saat acara kenal pamit Kapolres Kampar di Balai Bupati Kampar, baru-baru ini.

Mengulang kembali pernyataan Bupati Kampar, sehubungan dengan bulan suci Ramadhan, seluruh dai atau ustadz di Kabupaten Kampar yang bertugas menyampaikan tausiah di masjid atau mushala diharap selalu menyediakan waktu ceramahnya untuk menyampaikan materi tentang ajakan anti narkoba.

Hal ini dikatakan oleh Kabag Humas Pemkab Kampar, Sabaruddin SSos, ketika berbincang tentang materi ceramah Ramadhan di Kabupaten Kampar, baru-baru ini.

Katanya, persoalan narkoba bukan lagi persoalan yang sederhana, tetapi merupakan persoalan serius karena Kampar sudah tergolong darurat narkoba. Narkoba sudah masuk ke seluruh pelosok desa. Bahkan jumlah pemakai narkoba di Kabupaten Kampar tergolong tinggi.

"Untuk itu, mari selamatkan generasi penerus kita, karena umumnya pemakai narkoba adalah generasi muda, meskipun tak jarang ada juga yang sudah berusia lanjut maupun yang masih
anak-anak. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama," ungkapnya.

Disebutkannya, bila dalam setiap ceramah, seorang dai memiliki waktu 30 menit, maka diharapkan dapat mengisinya 10 menit untuk materi anti narkoba. Bila ada waktu 15 menit, maka setidaknya 5 menit untuk menyampaikan tentang bahaya narkoba.

"Seluruh komponen harus ambil bagian dalam upaya perang terhadap narkoba, sesuai dengan fungsi dan tugas kita masing-masing," ucapnya.

Bila ada di tengah masyarakat yang menjadi pemakai narkoba, maka Bupati mengimbau untuk segera mengantarkannya ke panti rehabilitasi Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kabupaten Kampar di gedung lama RSUD Jalan A Rahman Saleh, Bangkinang Kota.

"Kita memiliki panti rehab. Daerah lain saja antri untuk datang ke Kampar guna mendapatkan rehab. Makanya, masyarakat Kampar yang memerlukan rehab, saya harap agar segera dibawa ke BNK," kata Sabaruddin menirukan pernyataan Bupati Kampar, H Jefry Noer SH.

Sebelumnya, H Jefry Noer SH juga memperingatkan seluruh alumni Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, dimana yang ketahuan sebagai pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang tidak akan mendapatkan bantuan sapi dari dana social (CSR) perusahaan serta bibit lele dan bawang dari dinas terkait.

"Jadi nanti kita juga akan bekerjasama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk melakukan tes urine terhadap peserta ataupun alumni P4S. Kalau ada yang ketahuan sebagai pemakai narkoba, maka akan direhabilitasi terlebih dahulu," kata Bupati Kampar Jefry Noer lewat pidato di acara pelepasan 22 peserta P4S asal Negeri Perak, Malaysia, baru-baru ini.
 Pelatihan Petani  Perak  Ditutup ,  Bupati : Jadilah Pelopor Keberhasilan Pertanian di MalaysiaBUPATI Kampar, H Jefry Noer SH menyerahkan cinderamata kepada ketua rombongan petani asal Kerajaan Perak, Malaysia pada saat acara pelepasan 22 alumni peserta P4S asal Negeri Perak, Malaysia, baru-baru ini.

Jefry menambahkan, jika seseorang menjadi pengguna atau bahkan sebagai pecandu narkoba, dia tidak akan mampu bekerja dengan baik. Pecandu narkoba, lanjut dia, tidak akan mampu bekerja dengan baik, ilmu yang diberikan untuk menjalankan Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) juga tidak akan berguna.

Maka bagi alumni P4S dan calon peserta, imbuhnya, seluruhnya wajib untuk menjalani tes urine oleh BNN. Bagi yang ketahuan harus direhabilitasi. "Kalau tidak mau direhabilitasi, maka tidak akan mendapatkan bantuan sapi dan bibit lele serta bawang yang sudah disiapkan perusahaan, dinas peternakan dan dinas perikanan," katanya.

Soal upaya pemberantasan narkoba ini, Bupati Kampar H Jefry Noer SH juga telah menggandeng jajaran TNI untuk bersama membangun masyarakat, dimana telah ada MoU Pemkab Kampar dengan Kodim 0313/KPR tentang kebangsaan dan bela negara, yang salah satunya tentu pemberantasan narkoba.

Seperti diketahui, dalam rangka menyikapi antusiasme masyarakat untuk mendukung rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan narkoba, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kampar pun telah mempersiapkan ruang rehabilitasi untuk residen perempuan.

Ketua BNK Kampar AKBP Purn H Djanuarel mengatakan, saat ini sudah ada beberapa orang perempuan pecandu yang akan direhab dan dirawat inap di BNK, dua orang dari Kuansing dan tiga orang dari Dumai.

Direncanakan, ruangan yang akan digunakan untuk ruang rehab perempuan yaitu di eks Laboratorium RSUD Bangkinang. "Hanya saja daya tampung maksimal untuk ruang rehab perempuan tersebut hanya 10 orang," ucapnya.

Djanuarel menyebutkan bahwa untuk ruang rawat laki-laki, BNK memiliki daya tampung mencapai batas maksimal 47 orang.

"Kapasitas memang terbatas, dan antrian selalu ada. Kondisi ini menggambarkan betapa banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk menjalani rehabilitasi. Bahkan, permintaan rehab dari luar Kabupaten Kampar juga terus bertambah," jelasnya.

Ditambahkannya, upaya rehabilitasi hanya salah satu dari upaya untuk pemberantasan narkoba. Untuk itu, Djanuarel berharap kepada semua pihak untuk mendukung berbagai kegiatan lainnya
dalam memberantas narkoba.

"Perlu upaya yang maksimal dan strategi yang jitu dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba," ujarnya.

Menyinggung tentang kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, lanjutnya, seluruh residen BNK melaksanakan ibadah puasa dan sholat  tarawih. Selain itu, residen juga diberi santapan
rohani dari ustadz yang sengaja diundang ke BNK. (adv/hms/pemkab kampar)








Berita Lainnya :
 
  • Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved