Senin, 31/08/20
 
Advertorial Pemkab Pelalawan
Fungsi Strategis Teknopolitan bagi Pembangunan Kabupaten Pelalawan

Ditma | Advertorial
Senin, 23/05/2016 - 17:11:04 WIB

TERKAIT:
   
 
RiauEksis.com - Langkah Bupati Kabupaten Pelalawan HM Harris membangun kawasan teknopolitan di Kabupaten Pelalawan layak diacungi jempol. Sebagai sebuah kawasan terintegrasi yang memiliki berbagai pabrik industri hilir kelapa sawit, kegiatan riset dan perguruan tinggi teknologi, Teknopolitan bakal memberikan banyak fungsi strategis bagi perkembangan Kabupaten Pelalawan terutama dari sisi ekonomi.

Hatta Rajasa saat menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dalam satu kesempatan di Kabupaten Pelalawan mengatakan, Koridor Sumatera termasuk kawasan yang sangat potensial.

Koridor Sumatera yaitu pada "Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional."

Untuk koridor ekonomi Sumatera, kegiatan ekonomi yang akan dikembangkan akan difokuskan pada kelapa sawit, karet,  batu bara, besi baja, dan perkapalan.



Di sini, industri pengolahan Minyak Sawit Mentah merupakan salah satu  prioritas untuk mencapai nilai tambah yang lebih tinggi mengingat Indonesia merupakan negara produsen Minyak Sawit Mentah terbesar di dunia. Produksi CPO Indonesia tahun 2010 mencapai sekitar 22,5 juta ton dan pada tahun 2020 ditargetkan mencapai 40 juta ton.

Nilai investasi di Koridor Sumatera menurut perkiraan Hatta Rajasa mendekati Rp500 triliun. Angka investasi ini bisa ditingkatkan dengan cara mengembangkan iklim investasi yang salah satu langkah konkritnya yaitu program Teknopolitan, sebuah program pengembangan kawasan berbasis inovasi.

Bisa dibayangkan, dengan nilai investasi di Koridor Sumatera sebesar Rp500 Triliun, Kabupaten Pelalawan dengan Teknopolitan yang dimilikinya yang bakal menghasilkan inovasi-inovasi baru khususnya dalam industri hilir berbahan dasar Kelapa Sawit akan sangat diuntungkan. 

Dari Rp500 triliun itu, semisal Kabupaten Pelalawan menyumbangkan nilai investasi Rp100 triliun saja maka trickle down effect yang dihasilkannya akan membuat Kabupaten Pelalawan makin berjaya.

Angka investasi Rp100 triliun tersebut bukan mustahil. Sebab, Badan Koordinator Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) mencatat hingga akhir tahun 2015 memasuki tahun 2016 lalu, jumlah Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) kabupaten Pelalawan mencapai Rp72 triliun.

"Menurut data dari BKPM pusat, mencatat investasi penanaman modal di Kabupaten Pelalawan sebesar Rp72 triliun. Dimana dengan jumlah sebanyak tersebut, Kabupaten Pelalawan masuk dalam 3 besar investasi di Riau setelah Kota Pekanbaru dan Kota Dumai," ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Pelalawan yang saat itu dijabat Davitson, SH.

Davitson, juga mengatakan, bahwa untuk tahun 2016, Kabupaten Pelalawan menargetkan penambahan investasi dari PMDN dan PMA sebesar Rp6 Triliun. Sementara itu, untuk tahun 2015 lalu penambahan investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sejumlah Rp2 Triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp3,6 triliun.

Perlu diketahui, investasi di sektor riil seperti industri memiliki potensi besar menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Terlebih dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, sektor industri dan pertanian merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.


Data nasional, investasi di sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 39,5 juta orang. Sementara sektor industri terutama manufaktur 15,4 juta orang.

Hadirnya Teknopolitan di Kabupaten Pelalawan diyakini bisa meminimalisir Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Riau yang cenderung terus mengalami peningkatkan.
 
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, jumlah pengangguran di Provinsi Riau hingga bulan Agustus 2014 mencapai 176.762 orang, sehingga TPT mencapai 6,56 persen atau mengalami kenaikan ketimbang TPT tahun 2013 yang mencapai 5,48 persen.
 
Pada bulan Agustus 2012 lalu, jumlah pengangguran 108.447 orang, setahun setelahnya mengalami kenaikan menjadi 143.817 orang dan pada tahun 2014 meningkat lagi mencapai 176.762 orang. Sedangkan dalam setahun terakhir jumlah penduduk bekerja bertambah sebanyak 38,9 ribu orang.

Cenderung terus bertambahnya jumlah pengangguran dan terus bertambahnya jumlah penduduk bekerja memerlukan solusi berupa lapangan kerja. Harus ada lapangan-lapangan kerja baru yang diciptakan di Provinsi Riau termasuk Kabupaten Pelalawan. Meski Pelalawan sendiri menurut data BPS tahun 2014 memiliki tingkat pengangguran terendah sebesar 3,42 persen dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Riau.

Dengan hadirnya Teknopolitan di Kabupaten Pelalawan maka ke depannya makin banyak jumlah tenaga kerja yang bisa diserap sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran di Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan sendiri.

Sebagai gambaran, untuk satu industri minyak goreng berbahan dasar CPO (crudes palm oils) mampu menyerap tenaga kerja 134 orang, industri margarin 75 orang,  industri surfaktan 100 orang dan industri biodiesel menyerap sekitar 100 orang tenaga kerja. (***)





Berita Lainnya :
 
  • Semangat Berbagi PHR, Wujud Syukur atas Keberhasilan Tajak Sumur Eksplorasi Pinang East
  • Ini Pesan Kapolda Riau Saat Safari Ramadhan di Masjid Muthmainnah
  • Bupati Kasmarni Khatam Bersama Para Santri Penghafal Qur'an
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
  • Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Bersama Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gerebek Rumah di Pangeran Hidayat Pekanbaru, Puluhan Butir Pil Extasi di Amankan
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
  • PT SPR Serahkan Laporan Tahunan Tatakelola Informasi Publik ke KI Riau
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved