Senin, 31/08/20
 
Advertorial Pemko Pekanbaru
Firdaus Jadikan Agus Salim Seperti Malioboro Dalam Rangka Penataan Kota

Ditma | Advertorial
Sabtu, 02/04/2016 - 14:31:23 WIB

TERKAIT:
   
 
PEKANBARU, RiauEksis.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan penataan kota. Mulai dari membangun pedestrian hingga membuat kawasan Malioboro ala Pekanbaru. Sebagaimana diketahui, Malioboro merupakan ikon kota Yogyakarta. Tak pernah sepi dari pengunjung dan sangat terkenal di seantero negeri karena di jalan ini semua nyaris ada, mulai dari pakaian, makanan, cenderamata dan lain sebagainya.

Suasana Malioboro inilah yang kemudian menginspirasi Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT untuk mengubah wajah pasar Agus Salim yang sejak dulu dikenal "angker" karena tak pernah bisa ditertibkan dari aktivitias pedagang meskipun diketahui lapak milik pedagang sudah memenuhi badan jalan.

Pasar Agus Salim sendiri sebenarnya bukanlah pasar. Sebutan itu muncul begitu saja karena sejak lama selalu padat oleh pedagang yang datang dari berbagai sudut kota. Agus Salim sesungguhnya adalah nama salah satu jalan di kawasan pasar Pusat di Kecamatan Pekanbaru Kota.

Sejak puluhan tahun silam, jalan itu seperti gang buntu yang tak bisa dilewati kendaraan jenis apapun karena tertutup padatnya lapak pedagang yang berjualan sejak pagi hingga petang hari.

Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri sejak puluhan tahun lalu bukan tak pernah mencoba menertibkan. Namun entah bagaimana, pedagang yang kemudian pergi, selalu kembali dan kembali lagi.

Cerita sukses itu baru mampu diraih saat kepemimpinan Pemko Pekanbaru dipimpin DR H Firdaus ST MT bersama Ayat Cahyadi Ssi. Mimpi Firdaus untuk mengubah wajah Agus Salim seperti Malioboro di Yogya-pun, disambut suka cita oleh pedagang dan tokoh masyarakat setempat, tanpa ada riak apalagi bentrok fisik antara Satpol PP dan pedagang.

Sosialisasi rencana perbaikan Jalan Agus Salim dan relokasi lapak pedagang di kawasan tersebut sudah dilakukan sejak setahun lalu. Karena Jalan Agus Salim tersebut akan dijadikan kawasan pasar wisata dan kuliner Pekanbaru.

"Jalan dan parit di kawasan tersebut diperbaiki. Perbaikan itu sudah dianggarkan, sudah hampir rampung," kata Walikota.

Wacana itu, sebutnya, sudah dibahas bahkan dengan ketua Ikatan Keluarga Minang Riau yang menyambut positif langkah tersebut. "Untuk selanjutnya, Pemko akan memberikan pembinaan, penataan dan juga sosialisasi kepada pedagang," ujarnya.

Pedagang yang selama ini menempati badan Jalan Agus Salim, direlokasi kembali ke dalam Pasar Senapelan. Karena masih banyak tempat di dalam pasar itu lantaran sebelumnya ditinggalkan pedagang yang memilih berjualan di pinggiran hingga menutupi seluruh badan Jalan Agus Salim.

"Masih banyak lapak yang kosong di pasar itu (Senapelan). Untuk itu, kami minta para pedagang memaksimalkan tempatnya dan tidak berjualan di badan jalan lagi," imbaunya.

Walikota berjanji, jika perbaikan jalan itu sudah selesai, para pedagang tetap yang sudah lama berjualan diprioritaskan mendapat tempat berjualan di Malioboro Pekanbaru tersebut. Lapak-lapak didesain secara permanen.

Dia berharap, di kawasan itu nantinya akan tercipta  pasar wisata kuliner seperti di Malioboro Yogyakarta yang menjadi pasar wisata yang bersih dan nyaman. Kawasan itu ditata dengan baik.

Kemudian Pasar Inpres yang ada di sekitar kawasan itu juga direvitalisasi. Ruko di sisi kiri dan kanan Pasar Inpres dibeli. Tahun 2013 lalu sudah ada beberapa lahan yang dibayar. Tahun ini akan dibayar lagi dengan luas lahan sekitar 6.000 meter persegi. Di lokasi itu juga dibangun pasar tradisional modern.



Pemko Pekanbaru juga telah merancang sejumlah titik kota menjadi kawasan Citywalk sebagai akses menuju Malioboro ala Pekanbaru ini. Langkah pertama yang sudah dilakukan dengan membuat pedestrian serta fasilitas bagi pejalan kaki, yang dimulai dari rumah dinas Walikota Pekanbaru sampai kawasan Jalan HOS Cokroaminoto.

Secara simultan, pembangunan Citywalk ini sampai ke Pasar Agus Salim. Pemko melalui Dinas Pasar, Ketua RT/RW, lurah dan camat bersama pedagang juga saling berkoordinasi. Khususnya untuk merapikan kawasan tersebut.

Tahap awal, Pemko Pekanbaru telah membangun trotoar pedestrian dari rumah dinas walikota, sampai di depan Gereja Santa Maria, Jalan Ahmad Yani. Pedestrian juga dibuat di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto ke Jalan Sudirman, lalu Jalan Agus Salim-Kopi-Imam Bonjol.

Pedagang di sepanjang Jalan Teratai dan Seroja pun menerima baik rencana Pemko. "Mereka (pemilik toko) diperbolehkan berjualan, tapi barang dagangannya jangan dipajang sampai ke luar toko," kata Walikota saat berbincang-bincang di lokasi Citywalk.

Dengan pembangunan pedestrian itu, kawasan kota lama akan menjadi tempat yang lebih bersih, sehat dan aman, baik siang maupun malam hari. Alhasil, kawasan-kawasan itu akan menjadi pusat keramaian dan kunjungan masyarakat. (Adv)





Berita Lainnya :
 
  • Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved