Advertorial Pemkab Rohul
Kabupaten Rokan Hulu Bakal Mendapat Tambahan Pembangkit Listrik 1,5 MW
mu | Advertorial
Jumat, 11/09/2015 - 23:08:25 WIB
|
Kepala Distamben Rohul Yusmar Yusuf bersama mahasiswa yang studi banding di PLTBG Rantau Sakti
|
TERKAIT:
Pasir Pengaraian (RiauEksis.Com) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), melalui Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Rohul membangun kerjasama terus berupaya mengatasi krisis listrik di daerahnya. Salah satunya yakni pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG), memanfaatkan limbah pabrik perusahaan.
Sebelumnya, Pemkab Rohul telah sukses membangun PLTBG berkapasitas 1 mega watt (MW) di Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara menggunakan limbah cair dari pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Ariya Rama Perkasa.
Kini, Distamben Rohul kembali menggandeng investor, masih PT. Pasadena Engineering Indonesia (PEI), untuk membangun PLTBG berkapasitas 1,5 MW di PKS PT. Merangkai Artha Nusantara (MAN) Desa Payung Sekaki, Kecamatan Tambusai Utara.
Menurut Kepala Distamben Rohul Drs. Yusmar Yusuf M.Si, sepekan lalu sudah dilakukan pertemuan antara Pemkab Rohul dengan Pemerintah Kecamatan Tambusai Utara, manajemen PT. MAN Desa Payung Sekaki, serta investor dari PT. PEI dan PT. Pertamina.
"Sesuai jadwal, dalam dua pekan kedepan akan dilakukan MoU (memorandum of understanding) untuk pembangunan PLTBG 1,5 MW di PT MAN," ujar Yusmar di kantornya, Jumat (11/9/15).
Yusmar menerangkan, pembangunan PLTBG di PT. MAN Desa Payung Sekaki diperkirakan akan menelan dana antara Rp 40 miliar hingga Rp 45 miliar akan dibiayai sepenuhnya oleh PT. PEI serta pihak PT. Pertamina.
PT PEI selaku investor bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan di Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB sudah terbukti dalam membangunan kelistrikan di Indonesia. Salah satunya, PLTBG 1 MW yang telah menerangi sekira 1.700 rumah tangga.
Yusmar mengakui dibangunnya PLTBG di PKS PT. MAN tentu akan mengurangi krisis listrik di Kabupaten Rohul. PLTBG berkapasitas 1,5 MW ini ia perkirakan bisa menerangi lebih dari 2.000 rumah tangga di Desa Payung Sekaki dan dua desa lain di dekatnya.
"Dalam dua minggu akan dilakukan penekenan MoU dengan PT MAN. Perusahaan akan hibahkan dulu limbahnya ke Pemkab Rohul, selanjutnya Pemkab yang akan bekerjasama dengan investor," jelas Yusmar.
Terlepas pembangunan PLTBG di PT. MAN, investor juga sedang menjajaki pembangunan PLTBG dan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Massa (PLTBM) di PT. Rokan Anugerah Sentosa (RAS) Desa Sontang Kecamatan Bonaidarussalam dan PT. Eka Dura Indonesia (EDI) Kecamatan Kuntodarussalam.
"Di PT. RAS ada potensi listrik sekira 3 MW, sedangkan di PT. EDI ada potensi listrik sekira 2 MW," ungkapnya.
Yusmar menambahkan Pemkab Rohul terus berupaya menggandeng investor luar daerah dalam pembangunan kelistrikan. Apalagi, mulai 2016 akan datang, untuk pembangunan kelistrikan di pedesaan semua akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, tak ada lagi kewenangan kabupaten/ kota dalam menggunakan dana anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD. (adv/rec)