Advertorial Pemkab Rohul
Bupati Rokan Hulu Buka Pencanangan BBGRM ke-12 di Desa Rambah Baru
mu | Advertorial
Kamis, 04/06/2015 - 15:57:40 WIB
|
Bupati Rohul, Achmad sedang menyerahkan bantuan dari SKPD
|
TERKAIT:
Pasir Pengaraian (RiauEksis.Com) - Bupati Rokan Hulu (Rohul), Drs. H. Achmad MSi resmi membuka Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-12 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 serta Pencanangan Kabupaten Rohul sebagai Kabupaten Badan Usaha Milik (BUM) pertama di Indonesia, Rabu (3/6/15).
Acara puncak BBGRM dipusatkan di Desa di Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambahsamo dihadiri Wakil Bupati Rohul Ir. H. Hafith Syukri MM, Ketua DPRD Rohul Nasrul Hadi ST,MT, Dandim 0313 KPR Letkol Kav Yudi Prasetio, Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono.
Hadir juga Sekdakab Rohul Ir. Damri, Staf Ahli Bupati, kalangan Kepala Satuan Kerja Pemkab Rohul, Camat Rambahsamo Drs. H. Irwandi MM, Camat Rambah Arie Gunadi, Kades se-Rohul, serta ribuan warga di Kecamatan Rambahsamo.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, juga Kepala Badan Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Rohul Drs Budhia Kasino mengatakan BBGRM telah dilaksanakan oleh Pemkab Rohul sejak 2005 silam.
Tujuan kegiatan sendiri adalah membangkittkan kesadaran masyarakat dalam gotong royong, sekaligus sebagai upaya menuju Desa Swasembada.
Budhia Kasino mengungkapkan bahwa pada BBGRM tahun ini, akan dilaksanakan service jalan poros di Desa Rambah Baru 2 kilometer, jalan di Dusun Sukamaju 1 km, jalan lingkungan 2,5 km, pengadaan pasir batu, dan pembangunan embung desa.
Masih di kegiatan itu, juga diberikan 50 tong sampah, bantuan bibit dan pakan ikan, buku bacaan masyarakat, bantuan meja dan kursi, PLTBG, rumah layak huni, sunat massal, pelatihan kader PKK, bantuan 200 bibit pepaya madu dan mangga madu, bantuan ATK untuk PAUD dan TK, bantuan bibit pohon mahoni 1.000 batang.
Sedangkan, Disdukcapil Rohul akan menerbitkan akte kelahiran 500 surat. Sementara, Gabungan Organisasi Wanita Rohul memberikan santunan anak yatim kepada 50 orang, termasuk bhakti sosial pemasangan implan Keluarga Berencana.
"Jika dikonservasikan, biaya untuk kegiatan ini, termasuk bantuan dari SKPD senilai Rp 1,1 miliar lebih," kata Budhia dalam sambutannya.
Sementara, Bupati Rohul Achmad mengatakan saat ini nilai gotong royong di lingkungan masyarakat mulai luntur. Padahal, gotong royong yang juga tersimpul dalam Pancasila merupakan nilai luhur Bangsa Indonesia. Dari itu, dia mengajak warga untuk mengaplikasikan gotong royong di lingkungan masyarakat.
"Ini ancaman di desa. Dari itu, melalui momentum ini untuk membangun spirit gotong royong menjadi pilar dalam kehidupan sosial di masyarakat," ajak Bupati Achmad.
Dia mengharapkan agar kegiatan BBGRM ini tidak hanya seremonial belaka, namun dapat membangun nilai-nilai gotong royong yang harus dibangkitkan kembali.
Bupati Achmad juga mengajak seluruh Camat dan Kepala Desa atau Kades, agar kembali menggalakkan nilai-nilai gotong royong.
"Kalau nilai-nilai gotong royong dilakukan, tidak mungkin ada got tersumbat, tidak akan ada jalan rusak, tidak ada masjid berlumut, tidak ada Kantor Camat dan Kantor Desa dijalari rumput," tegas Bupati.
Dia mengimbau agar nilai-nilai gotong royong tidak dimaknai saja, namun harus diaplikasikan. "Mari jadikan gotong royong untuk membangun pilar sosial di masyarakat," ujar dia.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga mengintruksikan kepada seluruh Kades di daerah, agar tidak menjadikan bantuan Anggaran Dana Desa (ADD) yang diterima antara Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per tahun sebagai dana untuk pembangunan infrastruktur desa.
Menurut dirinya, tanpa bantuan ADD, desa bisa saja dibangun, yakni dengan membangkitkan nilai gotong royong di lingkungan masyarakat.
Namun saat ini, dengan adanya ADD, semua desa mengharapkan dana ini untuk pembangunan desa. Adanya kebijakan, menurut dia justru merusak nilai luhur gotong royong, karena masyarakat saat ini hanya mengharapkan bantuan ADD.
"Sekarang kita berpikir, bagaimana bantuan Rp 1 miliar per desa dari APBN mulai tahun ini, meningkat menjadi Rp 2 miliar, maka dari itu aktifkan kembali nilai-nilai gotong royong," ajak dia.
Saat ini, diakui dia, desa banyak mengharapkan bantuan dari APBD Rohul, APBD Riau, dan APBN. Hal itu memunculkan adanya persepsi salah.
"Jangan dijadikan kabupaten kita ini sebagai Kabupaten Proposal. Ini baru namanya Rokan Hulu jika gotong royong dijadikan kebiasaan masyarakat sehari-hari," terangnya.
Menanggapi Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 tahun, menurut Bupati, 10 program PPK sudah teraplikasi, karena ibu-ibu PPK lebih giat dalam kegiatan sosial. Dia mengharapkan, PKK tetap menjadi tumpuan atau tonggak bagi pembangunan desa.
Diakuinya pemahaman gerakan PKK terasa, seperti ombak di laut, karena ada saja kegiatan mereka untuk masyarakat. "Seperti program KB, peran PKK sangat tinggi dalam menciptakan keluarga sejahtera," kata Bupati Achmad dan mengajak dari momentum BBGRM tahun ini, kaum ibu PKK lebih memanfaatkan lahan di pekarangan untuk tanaman obat.
Pada kegiatan itu, Bupati Achmad sekaligus meresmikan 18 Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Sekaligus pelantikan dan pengukuhan Pengurus 18 BUM Desa tersebut. Bupati juga menyerahkan beragam bantuan dari SKPD di lingkungan Pemkab Rohul kepada masyarakat.(adv/rec)