Advertorial Pemkab Rohul
Pemkab Rokan Hulu Bangun Dua SMAN Baru di Kecamatan Rambah
mu | Advertorial
Jumat, 29/05/2015 - 16:17:21 WIB
|
Muhammad Zen
|
TERKAIT:
Pasir Pengaraian (RiauEksis.Com) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Pemkab Rohul) membangun dua Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) baru di Kecamatan Rambah. Dua SMAN baru dibangun karena adanya pengurangan jumlah lokal di SMAN 1 Rambah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul, Muhammad Zen mengatakan lokal di SMAN 1 Rambah dikurangi dari 9 lokal menjadi 6 lokal. Dari itu, Pemkab bangun dua SMAN baru, yakni SMAN 2 Rambah berlokasi di Desa Pematang Berangan, dan SMAN 3 Rambah menggunakan bekas Kantor Dishubkominfo di KM 6 Desa Sukamaju.
SMAN 1 Rambah sendiri akan dijadikan sekolah unggulan atau favorit, dan berencana bekerjasama dengan perguruan tinggi favorit di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan lainnya.
SMAN 2 Rambah dan SMAN 3 Rambah sendiri tidak membatasi penerimaan. Dua sekolah itu akan lebih prioritaskan penduduk tempatan. Sedangkan SMAN 1 Rambah akan menjadi sekolah rujukan nasional.
"Calon siswa yang diterima di SMAN 1 Rambah berdasarkan nilai rapor. Seluruh ranking satu SMP berhak mendaftar di sana, namun harus mengikuti test. Dan untuk yang Muslim wajib bisa mengaji," kata M. Zen kepada wartawan, Jumat (29/5).
Dia mengungkapkan, pada tahun ajaran baru 2015/2016, lokal di SMAN 1 Rambah dibagi 6 lokal, yakni 2 lokal jurusan IPA, 2 lokal jurusan IPS, dan 2 lokal jurusan Bahasa. Penerimaan siswa juga dibatasi, hanya 216 orang atau 36 orang per kelas.
"Sebelumnya ada sembilan lokal, namun mulai tahun ini dikurangi jadi enam lokal yang setiap lokal diisi 36 siswa," ujarnya, seperti dilansir riauterkini.
Muhammad Zen menjelaskan dengan dibangunnya dua SMAN baru di Rambah, jumlah sekolah menjadi 31 uni SMA, dan 34 unit SMK. Dia menilai, saat ini perbandingan antara SMK dan SMA baru berbanding 60:40 dari target sebelumnya 70:30.
Sebenarnya, sambung Muhammad Zen, SMAN 1 Rambah sudah dua kali masuk perencanaan pengembangan. Pertama, pada 2013 lalu, dianggarkan Rp 10 miliar, namun karena APBD Rohul defisit, hal itu gagal dilakukan.
Kemudian, pada tahun ke dua, tahun 2014, kembali dianggarkan Rp 6 miliar, namun karena tak ada akses ke dalam untuk bahan material, hal itu dibatalkan. Karena lokasi semakin sempit, selama ini siswa SMAN 1 Rambah tidak pernah mengikuti upacara setiap hari Senin.
Terlepas itu, Kepala SMAN 1 Rambah, Iskandar, mengatakan bahwa hingga kini sudah 420 calon siswa mendaftarkan diri ke sekolahnya. Dari sekian banyak calon siswa, ada yang dari Sumatera Utara, Pekanbaru, dan Sumatera Barat. (adv/rec)