Senin, 31/08/20
 
Advertorial DPRD Riau
Limbah Chevron Diduga cemari Tahura, DPRD Riau Akan Cek Lokasi

ditma | Advertorial
Rabu, 08/05/2019 - 14:23:11 WIB

TERKAIT:
   
 
PEKANBARU,RiauEksis.Com -  Sebelumnya, Pihak DPRD Riau menerima laporan dari masyarakat terkait pencemaraan lingkungan di kawasan hutan lindung Tahura, yang diduga berasal dari limbah PT Chevron Pasific Indonesia.

Untuk itu, Komisi IV DPRD Riau menggelar rapat dengar pendapat  bersama PT CPI beserta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan setempat untuk meminta keterangan terkait pencemaran limbah minyak tersebut. "Chevron tadi mengakui itu," terang anggota Komisi IV DPRD Riau, Asri Auzar, "Memang dikatakannya bukan B3. Tapi mereka mengakui itu tumpahan minyak menutupi sungai di Tahura."

Gambar mungkin berisi: 1 orang, duduk, layar, tabel, kantor dan dalam ruangan

Lebih jauh Asri, menjelaskan berdasarkan keterangan Chevron, mereka mengakui terjadi pencemaran limbah di sepanjang 2,4 kilometer di konservasi hutan lindung yang berlokasi di Minas, Kabupaten Siak.

Untuk menelusuri lebih jauh, pihak komisi IV DPRD Riau akan melakukabn pengecekan ke lapangan bersama tim ahli untuk mengetahui dampak dari pencemaran tersebut. 

Pihak Chevron menyampaikan bahwa lokasi itu sedang dibersihkan.

"Informasi mereka ada sepanjang 2,4 Km. Tapi berdasarkan aduan masyarakat itu sepanjang sungai, makanya kita akan kelapangan untuk mengecek ini," terang Asri. 

Politisi Demokrat itu menambahkan pihaknya tak ingin perusahaan penghasil minyak itu meninggalkan sejumlah persoalan di Riau sebelum berakhirnya masa kontrak pada 2021 mendatang.

Hal ini dapat Menguras APBD dan APBN karena memperbaiki kerusakan lingkungan. "Ini tidak kita inginkan," tegasnya.

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih, orang duduk, tabel dan dalam ruangan

Lebih jauh Legislator asal Kabupaten Rokan Hilir itu meminta CPI berkomitnen untuk membersihkan lahan dan aliran sungai yang tercemar limbah minyak. 

"Bagaimana mereka datang begitu pula mereka pergi. Itu kita tekankan tadi. Kalau bicara dampak tentu akan terasa 10 atau 20 tahun. kita tak mau tanggung kerusakan lingkungan setelah mereka pergi," tandasnya lagi.

Sementara itu, General Manager PGPA Chevron, Sukamto Thamrin meminta rekam media menunggu klarifikasi tertulis dari pihak Cevron.

"Ada laporan masyarakat. Tadi kita jelaskan dari versi kita bahwa apa yang dilaporkan tidak semuanya sesuai juga dengan apa yang kita lakukan, jadi itu aja. Klarifikasi kita. Nanti kita sampaikan tertulis," terangnya. (adv)





Berita Lainnya :
 
  • Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved