SIAK (riaueksis.com) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Budi Shafari mengatakan, penurunan jumlah produksi padi di Bungaraya disebabkan oleh para petani masih banyak menggunakan pupuk tidak sesuai dengan petunjuk teknisnya.

"Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan petunjuk juga membuat hama menjadi resistan (bertahan dari penyakit) atau beradaptasi dengan obat. Bahkan penggunaan pupuk yang tidak sesuai petunjuk atau terlalu banyak juga sebabkan OPT (hama) menjadi suka," ujar Budi, dilansir halloriau.com.

Selain itu, menurutnya, dominan serangan hama umumnya karena penggunaan satu jenis atau varitas yang sama secara​ terus-menerus tanpa diselingi jenis atau varitas yang lainnya.

Sebelumnya, petani Bungaraya mengeluhkan penurunan produksi padi pada musim panen pertama yang disebabkan oleh banyaknya serangan hama wereng batang coklat, dan hama tikus.

Sementara areal pertanaman padi yang diserang hama tikus meliputi di empat kampung yakni, Kemuning Muda, Bungaraya, Jayapura, dan Tuah Indrapura untuk areal pertanaman diserang hama WBC tersebar di lima kampung, meliputi Kemuning Muda, Bungaraya, Tuah Indrapura, Jatibaru, dan Langsat Permai. (wan)