Senin, 31/08/20
 
Dirawat Intensif di RSUD AA Pekanbaru
Pasien Tumor Anak dari Siak Butuhkan Bantuan

Ridwan Alkalam | Riau
Jumat, 15/09/2017 - 22:07:19 WIB

TERKAIT:
   
 
PEKANBARU (riaueksis.com) - Akhmad Ziyan Muzaki (3 thn) harus merasakan sakit yang teramat sangat, akibat tumor di perut yang dideritanya semakin besar hingga menghimpit ginjal. Anak asal Desa Kumbara Kabupaten Siak tersebut harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Arifin Achmad (AA), sejak Senin (11/9) lalu.

Tidak adanya alat untuk mengobati Ziyan menjadi salah satu alasannya, pasalnya di RSUD AA hanya ada alat untuk pasien dewasa khusus penyakit tersebut. Jika mau memesan alat, harus menunggu hingga tiga bulan, sedangkan kondisi Ziyan semakin lemah karena tidak bisa mengeluarkan urine.

"Kata dokter, kalau mau diobati pakai alat orang dewasa. Kemungkinannya hanya 50 persen, tapi karena sudah kasihan liat anak yang kesakitan tidak bisa kencing. Akhirnya saya setujui untuk pakai alat dewasa, yakni dengan melubangi bagian punggung anak agar bisa kencing," kata Warsito, orangtua Ziyan saat ditemui di RSUD AA, Jumat (15/9).

Namun meskipun sudah dipasangi alat, menurut Warsito, Ziyan hanya satu kali bisa mengeluarkan urine yakni pada Rabu (13/9) lalu. Setelah itu, hingga saat ini kembali tidak bisa mengeluarkan urine. Akibat kondisi tersebut, pihak dokter kemudian menyarankan Warsito untuk merujuk sang anak kerumah sakit di Jakarta yang dari segi peralatan lebih lengkap.

"Kalau harus menunggu alat datang sekitar tiga bulan lagi, saya tidak tega melihat kondisi anak seperti itu. Kalau dirujuk ke Jakarta, biaya saya terbatas dan disana saya juga bingung harus bagaimana. Sedangkan di Pekanbaru saja saya bingung," keluhnya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi V, Ade Agus Hartanto mengaku cukup prihatin dengan kondisi anak tersebut. Menurut Ade, salah satu yang membuat penyakit Ziyan semakin parah adalah karena lamanya proses pembuatan kartu BPJS. Pasalnya, Ziyan awalnya berobat ke rumah sakit swasta di Pekanbaru namun kemudian diarahkan untuk membuat kartu BPJS karena berobat dirumah sakit tersebut cukup mahal.

"Membuat kartu BPJS itu saja memakan waktu 15 hari, dalam rentan waktu 15 hari itu anak ini tidak bisa berobat karena keterbatasan biaya. Dan setelah mendapatkan kartu, ternyata penyakitnya sudah semakin parah dan malahan di RSUD AA tidak ada alatnya, inikan ironis sekali," sebutnya.

Dengan kondisi tersebut, Ade berharap agar pihak BPJS mensosialisasikan program mereka hingga ke daerah. Pasalnya banyak masyarakat yang tidak tahu, sehingga pasien yang berasal dari daerah banyak harus menunggu lama jika hendak mendapatkan fasilitas dari BPJS.

"Ini persolan klasik, program ini bagus tapi menyulitkan. Harus ada sosialisasi yang intens dari BPJS kepada masyarakat. Selain itu, saya juga mengajak masyarakat untuk dapat membantu anak ini dalam hal pembiayaan, terutama para calon gubernur yang balihonya sudah banyak bertebaran dimana-mana," sebutnya.

Sementara itu, Direktur RSUD AA dr Nuzelly mengatakan, bahwa memang dh RSUD AA tidak ada alat untuk pasien anak khusus pasien tersebut. Untuk itu kami mau saja memberikan surat rujukan ke rumah sakit di Jakarta. Namun ia menyarankan agar berkonsultasi dengan dokter yang menangani.

"Kalau surat rujukan pasti kami berikan, tapi lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter yang menanganinya," ujarnya, dilansir riaupos.com. (wan)







Berita Lainnya :
 
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved