Senin, 31/08/20
 
LAMR Lihat Tanda Kepemimpinan Syamsuar untuk Provinsi Riau

Ridwan Alkalam | Riau
Senin, 11/09/2017 - 21:01:34 WIB
Bupati Siak, Syamsuar saat menyambangi pengurus LAMR di Pekanbaru. (foto: goriau.com)
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU (riaueksis.com) - Sosok Syamsuar yang saat ini menjabat sebagai Bupati Siak dinilai memiliki kelebihan tersendiri untuk seorang pemimpin. Tanda-tanda itu tak dipungkiri tokoh di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) saat Syamsuar bersilaturahmi dengan pengurus LAMR, Senin (11/9/2017) di Gedung LAMR Jalan Diponogoro, Pekanbaru.

Kehadiran Syamsuar yang bergelar Datuk Sri Setia Amanah ini, disambut Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Syahril Abu Bakar, Sekretaris LAMR, Datuk Nasir Penyalai, Ketua Timbalan LAMR, Marjohan Yusuf, dan sejumlah pengurus tinggi LAMR lainnya.
Silaturahmi yang penuh dengan petatah petitih dan tunjuk ajar Melayu itu, dipandu Sekeretaris LAMR, Nasir Penyalai.

Ketua DPH LAMR, Datuk Syahril Abu Bakar, mengatakan, menyambut baik dan sangat senang hati atas kedatangan Datuk Setia Amanah, Syamsuar. Sebab, banyak hal yang perlu dibicarakan, baik masalah adat istiadat, pembangunan, hingga siapa yang memimpin tampuk pemerintahan Riau lima tahun ke depan.

"Kita harus mencari langkah terbaik untuk penyelenggaraan negeri ini lima tahun ke depan. Yakni, anak jati diri, puak Melayu yang berprestasi harus berperan," ungkap Syahril, dilansir goriau.com.

Syahril juga bercerita tentang kejayaan Kerajaan Melayu Islam Siak yang dulunya 2/3 dari negeri ini di bawah Kesultanan Siak, dan betapa cintanya Sultan terhadap bangsa ini hingga membantu 13 juta golden untuk kemerdakaan Indonesia.

Anak cucu dan bangsa ini, kata Syahril, harus tau sejarah itu. "Kita, Riau sudah memberi sumbangan kepada bangsa ini. Kita harus bergerak agar kita tidak dijadikan anak tiri lagi dalam pembangunan untuk memajukan negeri ini," ungkap Syahril.

Bercermin dari keprihatinan terhadap kondisi Riau pada saat ini, kata Syamsuar, dia menyampaikan hajat kepada Lembaga Adat Melayu Riau untuk maju dalam Pilgubri 2018 mendatang. Sebab, sebagai orang Melayu, Syamsuar ingin memayung negeri sendiri.

Dalam konsep kehidupan orang Melayu, sambung Syamsuar, tidak memandang suku dan agamanya, dan Melayu sangat terbuka. "Kerukunan beragama di tanah Melayu ini sudah terpelihara sejak zaman Sultan Siak. Buktinya, di Siak ada Klenteng dan ada Gereja," beber Syamsuar.

Syamsuar berpendapat, anak jati diri Riau tidak boleh lengah, dan jika tidak menjaga adat istiadat maka akan bahaya tanah Melayu.

"Sebagai anak jadi diri Melayu, saya harus menjaga semua itu dan ini sudah saya mulai sejak priode pertama saya memimpin Siak. Sebab, jika Siak terjejas, maka Riau akan terjejas juga," ungkap Syamsuar.

Untuk Riau lima tahun ke depan, jika diamahkan menjadi pemimpin di bumi lancang kuning ini, Syamsuar yang sudah melalang buana ke 11 kabupaten/kota di Riau, punya visi dan misi selain sifatnya normatif terhadap pembangunan infrastruktur, lapangan kerja, juga terhadap pelestarian budaya Melayu yang indentik dengan Islam.

Syamsuar begitu petah memberi solusi terkait masalah tenaga kerja, bahwa selama ini anak daerah kalah bersaing lantaran tidak adanya sertifikasi keahlian kerja. Makanya, di Riau perlu adanya UPTD BLK dari Kementerian Tenaga Kerja sehingga tidak ada alasan perusahaan di Riau menolak tenaga kerja lokal karena anak Riau sudah tersertifikasi keahliannya.

Dibidang pendidikan, menurut Syamsuar, di daerah Riau sudah baik dan bisa bersaing secara nasional maupun internasional. Namun, perlu peningkatan pada bahasa Inggris dan penguatan muatan lokal.

Sedangkan soal kebudayaan, Syamsuar menyebutkan perlu konsep yang jelas dan visi Riau 2020 masih relevan. Selain itu, harus ada pergerakan karena Riau ini adalah daerah yang penuh diberi rahmad oleh Allah.

"Kami berazam, masa depan Riau sangat gemilang. Semuanya perlu dukungan. Kalau anda seorang pemimpin, maka perhatikan Al-qur'an sehingga negeri kita mendapat keberkahan. Dan jika diberi amanah saya akan mendirikan Al-qur'an Centre di Pekanbaru ini," ucap Syamsuar.

Apa yang dikatakan Datuk Sri Setia Amanah Syamsuar ini, kata Yasir Penyalai dalam silaturahmi tersebut, adalah tanda-tanda pemimpin Riau karena menjunjung konsep budaya dan Islam.

"Kita pun kadang merasa khawatir, dalam berbagai pertemuan dengan pemimpin di daerah yang ada di Riau ini hanya Syamsuar yang hanya berbahasa Melayu," ucap Nasir Penyalai.

Silaturahmi itu juga dihiasi dengan tanya jawab dari pengurus LAMR. Hanya saja, karena waktu yang singkat sesi itu sebelum masuk waktu Zuhur sudah selesai. (wan)









Berita Lainnya :
 
  • Semangat Berbagi PHR, Wujud Syukur atas Keberhasilan Tajak Sumur Eksplorasi Pinang East
  • Ini Pesan Kapolda Riau Saat Safari Ramadhan di Masjid Muthmainnah
  • Bupati Kasmarni Khatam Bersama Para Santri Penghafal Qur'an
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
  • Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Bersama Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gerebek Rumah di Pangeran Hidayat Pekanbaru, Puluhan Butir Pil Extasi di Amankan
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
  • PT SPR Serahkan Laporan Tahunan Tatakelola Informasi Publik ke KI Riau
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved