Senin, 31/08/20
 
Hasil Rapat Pasca Penggembokan SDN 78
Pihak Sekolah Tetap Anjurkan Calon Siswa Cari SD yang Lain

Ridwan alkalam | Riau
Senin, 10/07/2017 - 16:52:14 WIB

TERKAIT:
   
 
PEKANBARU (riaueksis.com) - Pasca penggembokan pagar sekolah SDN 78 dan SDN 90, langsung digelar rapat kilat dengan aparat terkait. Beberapa poin kesepakatan pun ditempuh.

Turut hadir dalam rapat kilat antara lain Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Bukitraya Pekanbaru Sarmadi, Lurah Tangkerang Timur Hj Chuzaimah, Kepala SDN 78 Tangkerang Timur Pekanbaru Hj Indrawita SPd, polisi Bhabinkamtibmas Tangkerangtimur Pekanbaru Bripka Setyo Bagus kuncoro, Babinsa Tangkerangtimur Pekanbaru Serma Afriyanto, dan lain-lain.

Hasil rapat pihak sekolah ini didapat info bahwa penerimaan murid baru SDN 78 Tangkerangtimur Pekanbaru Riau tahun 2017 ini hanya sebanyak 31 orang ditambah murid yang tinggal kelas satu sebanyak empat orang.  Sedangkan siswa baru yang mendaftar akan masuk sekitar 145 orang. 

Jadi jumlah yang mendaftar cukup banyak, sedangkan yang diterima sedikit. Pihak sekolah menganjurkan agar orang tua murid mendaftarkan anaknya ke sekolah lain. Itu solusinya. 

Sedangkan anak tempatan yang sudah cukup umur 7 tahun ke atas akan diprioritaskan. Menurut pihak sekolah, penerimaan siswa baru berdasarkan kelompok umur yaitu diutamakan siswa yang berumur 7 tahun ke atas, sedangkan siswa baru yang usia 6 tahun belum bisa diterima. Ketetapan penerimaan 31 orang siswa ini ditentukan oleh Disdik Kota Pekanbaru. 

Diakui oleh Kepala UPTD Disdik Kecamatan Bukitraya Pekanbaru Sarmadi bahwa memang ada masalah di Disdik yaitu adanya keterbatasan ruang belajar. 

Sebelumnya, SDN 78 dan SDN 90 Kelurahan Tangkerangtimur, Kota Pekanbaru, Riau yang digembok pintu masuknya oleh orangtua murid karena anak tempatan tak diterima mengenyam pendidikan di sekolah itu, Senin (10/7/2017). Orangtua juga mengeluhkan adanya pungutan kalau mau masuk sekolah lewat jalur jatah anak guru bayar Rp2 juta per murid.

Akibatnya aktivitas guru-guru dan ratusan murid terhenti. Suasana akhirnya ditengahi oleh Ketua RT setempat, polisi Bhabinkamtibmas dan petugas Babinsa dari TNI.

Aksi orang tua murid ini terkait dengan tidak diterimanya anak-anak mereka bersekolah di SDN 78 tersebut dengan alasan lokal atau kelas sudah penuh.

Sejumlah orang tua murid juga memasang sejumlah poster di pagar sekolah yang mengecam pihak sekolah tersebut. Di antara poster itu ada tulisan berbunyi: Lahan SDN 78 merupakan sumbangan dari masyarakat, Wajib belajar 12 tahun tapi anak kami kenapa tak diterima di sekolah ini.

Menurut para orang tua murid bahwa mereka tinggal dekat dari sekolah dan anaknya termasuk kategori anak tempatan yang berjarak tempat tinggal dari sekolah sekitar 500 meter, tapi kenapa anaknya tidak diterima juga di SDN 78 Pekanbaru tersebut.

Kalau mau masuk sekolah pakai jalur jatah guru, masuk bayar sekitar Rp2 juta, namun orang tua murid tidak mau bayar biaya ilegal tersebut. Orangtua murid dianjurkan mendaftar ke sekolah laih yang masih lowong.

Atas insiden gembok pagar sekolah ini, sejumlah pengurus sekolah termasuk pihak Disdik Pekanbaru, polisi dan TNI turun tangan menengahi. (wan)






Berita Lainnya :
 
  • Semangat Berbagi PHR, Wujud Syukur atas Keberhasilan Tajak Sumur Eksplorasi Pinang East
  • Ini Pesan Kapolda Riau Saat Safari Ramadhan di Masjid Muthmainnah
  • Bupati Kasmarni Khatam Bersama Para Santri Penghafal Qur'an
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
  • Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Bersama Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gerebek Rumah di Pangeran Hidayat Pekanbaru, Puluhan Butir Pil Extasi di Amankan
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
  • PT SPR Serahkan Laporan Tahunan Tatakelola Informasi Publik ke KI Riau
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved