Senin, 31/08/20
 
Virus Corona Diduga Telah Bermutasi, Kemenkes: Tanpa Gejala Bisa Positif

Martalena | Riau
Sabtu, 22/02/2020 - 15:33:07 WIB
TERKAIT:
   
 
Jakarta,Riaueksis.com-Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 mendapat pijatan oleh petugas medis saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.

JAKARTA, Riaueksismcom- – Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan kapal pesiar Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama, Jepang.

Apalagi, status kapal pesiar Diamond Princess meningkat menjadi episentrum baru penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19.

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan, peningkatan status ini terjadi setelah muncul dugaan virus corona yang menyebar di kapal tersebut mulai mengalami mutasi baru.

Mereka yang berada di dalam kapal itu disebut sangat mungkin tertular.

“Karena dari beberapa referensi yang kami baca, kelihatannya sekarang justru positif tetapi gejala klinisnya semakin ringan. Bahkan beberapa dilaporkan (positif) tanpa gejala atau asimptomatik,” kata Yurianto di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Baca juga: Maruf Sebut Presiden Belum Tentukan Mekanisme Evakuasi 74 WNI ABK Diamond Princess

Secara rinci, ia menuturkan, saat ini COVID-19 mulai bergeser layaknya flu musiman pada umumnya.

Dalam hal ini seseorang dapat terjangkit virus yang menyebar pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu tanpa adanya gejala yang selama ini muncul.

“Ini kok orang misalnya panasnya tidak tinggi, tapi kok positif. Berarti agak berubah ini virusnya,” ujarnya.

Guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyebaran di Tanah Air, pemerintah berencana menambah masa karantina 74 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal tersebut saat nantinya dipulangkan di Tanah Air.

Keputusan pemulangan para WNI tersebut saat ini masih menunggu proses screening kesehatan dari Pemerintah Jepang selesai.

Baca juga: 15 Persen Penumpangnya Terjangkit, Kapal Diamond Princess Jadi Epicentrum Baru COVID-19

Rencananya, Pemerintah Jepang akan mengumumkan hasil screening tersebut pada 22 Februari 2020.

Jika tidak ada yang positif terjangkit virus, maka mereka dapat kembali ke Tanah Air.

Sementara, empat WNI lainnya yang sebelumnya telah dinyatakan positif, saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit di Shiba dan Tokyo.

"Kewaspadaannya makin ditingkatkan bukan makin diturunkan, sehingga dari epicentrum sekarang kebijakan karantina diharapkan 2x14 hari, dua kali episode inkubasi. Karena ada informasi dari China, gejalanya itu baru muncul di hari ke-20,” ujarnya.






Berita Lainnya :
 
  • Bupati Kasmarni Khatam Bersama Para Santri Penghafal Qur'an
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
  • Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Bersama Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gerebek Rumah di Pangeran Hidayat Pekanbaru, Puluhan Butir Pil Extasi di Amankan
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
  • PT SPR Serahkan Laporan Tahunan Tatakelola Informasi Publik ke KI Riau
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gagalkan Penyelundupan Narkoba Senilai Rp32 Miliar
  • SMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Luna: Mari Terus Kita Rajut Kekompakkan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved