Pekanbaru (RiauEksis.Com) - Ini warning buat warga Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Saat ini bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengintai masyarakat.
Setiap pekannya, korban DBD terus berjatuhan. Sebagai antisipasi, masyarakat diminta untuk terus melakukan langkah 3 M Plus yakni menguras, menutup, menimbun dan menabur bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air.
Data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru menunjukkan, hingga pekan ke-11 tahun 2016, jumlah kasus bertambah secara kumulatif 313 orang dibandingkan jumlah tahun lalu di pekan yang sama hanya 308 kasus.
Di pekan ke-11 saja dengan kasus baru berjumlah 32, Kecamatan Marpoyan Damai menjadi penyumbang kasus terbanyak dengan jumlah sembilan Kasus.
Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Diskes Kota Pekanbaru, Gustiyanti, Rabu (23/3/16) mengatakan, dari jumlah kumulatif kasus selama 2016, lima warga Kota Pekanbaru meninggal dunia disebabkan keganasan penyakit mematikan ini.
"Dengan meningkatnya kasus DBD di Pekanbaru tentunya Diskes Pekanbaru akan terus turun ke lapangan guna mencegah bertambahnya jumlah kasus. Tak hanya itu saja, peran dan kesadaran dari masyarakat untuk menerapkan PHBS juga sangatlah penting untuk mencegah bertambahnya kasus DBD," kata Gustiyanti.
Ia meminta masyarakat Pekanbaru untuk rutin melakukan gotong royong dan menggalakkan kebersihan lingkungan guna mencegah bertambahnya jumlah kasus. Termasuk memasyarakatkan 3M Plus.
"Bagi masyarakat yang teridentifikasi terjangkit DBD untuk segera berobat ke Puskesmas terdekat. Jangan dibiarkan berlarut-larut yang nantinya malah menjadi masalah," ungkapnya.
Gusyanti pun merincikan jumlah kasus per kecamatan hingga pecan ke-11 tahun 2016. Yakni Sukajadi 0 kasus, Senapelan 1 kasus, Pekanbaru Kota 0 kasus, Rumbai Pesisir 3 kasus, Rumbai 2 kasus, Lima Puluh 2 kasus, Bukit Raya 5 kasus, Marpoyan Damai 9 kasus , Tenayan Raya 2 kasus, Tampan 4 kasus, Payung Sekaki 3 kasus dan Sail 1 kasus.
"Dari jumlah kasus ini kita bisa tambahkan bahwa kasus menjadi bertambah 32 kasus. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang hanya 15 kasus," sebutnya. (re)